Hindari Nikah di Usia Bawah Umur, 6 Dampak Negatif Pada Kesehatan Mental
CUKUP UMUR: Pasangan yang melakukan pernikahan sesuai aturan Undang-Undang pernikahan bisa lebih sehat mentalnya. Foto: Dokumen Keluarga/RB--
Untuk menutupi aib tersebut, keluarga biasanya melakukan pernikahan dini pada anaknya.
Namun, perlu kamu ketahui alasan mengapa pernikahan dini tersebut sangat tidak disarankan.
Karena, pernikahan dini dapat memicu banyak efek negatif, baik itu dalam sisi fisik maupun psikologis.
BACA JUGA:Arti Limbah Medis dan Dampak Negatif yang Ditimbulkan, Berikut Penjelasannya.
1. Masalah kesehatan mental
Study mengatakan, suami dan istri yang menikah pada saat usianya di bawah 19 tahun sangat berisiko mengidap masalah kesehatan mental hingga 41 persen.
Hal tersebut termasuk gangguan kecemasan, depresi, Trauma psikologis seperti PTSD serta gangguan di sosiatif seperti keptibadian ganda.
Kurangnya arahan, saat konflik rumah tangga tersebut terjadi, pasangan mudah seringkali mengutamakan kekerasan sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah.
Hal ini yang akan menjadi pemicu munculnya berbagai masalah kesehatan mental serta dapat mengalami keguguran.
2. Pernikahan dini picu tekanan sosial
Mayoritas dari masyarakat Indonesia hidup di lingkungan yang terbilang komunal, yang berarti keluarga, kerabat dan tetangga bisa membawa beban tertentu pada pasangan muda tersebut.
Misalnya, adanya efek tekanan sosial yang mana suami wajib bertanggung jawab menjadi kepala keluarga untuk mencari nafkah.
Selain itu, istri juga mempunyai beban dan tanggung jawab untuk mengurus rumah tangga termasuk dalam mendidik anak.
Padahal di usia mereka sangat belum siap sepenuhnya untuk mengemban tanggung jawab tersebut.
3. Mengalami kecanduan