Ternyata Ini Perbedaan Keunggulan Jalan Aspal dan Beton

Sebab kerusakan yang ditimbulkan sudah dapat diprediksi begitu juga dengan estimasi biaya perbaikannya.

Selain memiliki kelebihan penggunaan aspal untuk jalan, ternyata berdasarkan kajian dan penelitian kontruksi.

Penggunaan aspal juga memiliki beberapa kekurangan dalam penggunaannya. Mulai dari memerlukan perawatan rutin seperti pengaspalan ulang dan perbaikan lubang atau retakan secara berkala, yang memerlukan biaya tambahan dan waktu untuk pemeliharaan.

BACA JUGA:Siswa Gagal Ujian Akhir Jangan Berkecil Hati, Bisa Ikuti Ujian Paket A, B atau C

BACA JUGA:Sempat Tersendat, TPG Triwulan I untuk Guru di Kepahiang Akhir Dicairkan

Selanjutnya aspal cenderung menjadi lunak pada suhu tinggi, terutama dalam iklim yang panas.

Ini dapat menyebabkan deformasi permukaan jalan, terutama di daerah dengan lalu lintas yang padat atau saat kendaraan berhenti dalam waktu lama di tempat yang panas, seperti lampu lalu lintas atau persimpangan.

Tidak hanya itu umur pakai jalan aspal cenderung lebih pendek dibandingkan dengan jalan beton.

Aspalpun memiliki kemampuan yang terbatas untuk menahan penetrasi air.

Jika air dapat masuk ke dalam lapisan bawah jalan, ini dapat menyebabkan kerusakan struktural seperti retakan dan lubang yang memerlukan perbaikan segera.

BACA JUGA:Cegah Kecurangan PPDB, Dinas Dikbud Kepahiang Terapkan Aturan KK Domisili Minimal 1 Tahun

BACA JUGA:Hewan Marsupial yang Telah Punah! Berikut 5 Fakta Unik Harimau Tasmania

Jalan aspal umumnya tidak dapat dibangun dengan ketebalan yang sama seperti jalan beton.

Hal ini dapat menjadi masalah di daerah dengan lalu lintas berat atau beban berat yang sering melewati jalan tersebut, karena aspal mungkin tidak mampu menahan beban tersebut dengan baik.

Untuk pembangunan infrastruktur jalan yang menggunakan beton, jalan akan memiliki kekuatan yang lebih tinggi dan tahan terhadap beban berat sehingga membuatnya ideal untuk jalan dengan lalu lintas yang padat.