Sering Disebut Saat Ada Peristiwa Kematian Janggal, Ini Penjelasan Otopsi

Otopsi kata yang selalu akan terdengar saat ada kejadian kematian yang dinilai janggal.--Pixabay

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Dukung Kesuksesan Pilkada, NPHD Tersalur 100 Persen

Melakukan serangkaian tes laboratorium untuk mendeteksi adanya racun, obat-obatan, penyakit infeksi, atau kelainan lainnya yang dapat membantu menentukan penyebab kematian.

Setelah semua pemeriksaan selesai, tubuh jenazah dijahit kembali dan disiapkan untuk pemakaman atau kremasi sesuai permintaan keluarga.

Untuk mendapatkan kesimpulan setelah proses otopsi selesai, ini langkah yang akan dilakukan.

Semua informasi dari pemeriksaan eksternal, internal, dan hasil tes laboratorium akan dikumpulkan. Lalu kondisi setiap organ dan sistem tubuh akan dinilai dan dicocokkan dengan riwayat medis dan situasi kematian.

BACA JUGA:Bank Bengkulu Targetkan Seluruh Masjid Terintegrasi QRIS, Permudah Jemaah Berinfak dan Sadekah

BACA JUGA:18 Pelajar SD Ikuti Lomba Bercerita, Pemenang Bakal Dikirim ke Lomba Tingkat Provinsi Bengkulu

Kemudian dilakukan penentuan penyebab primer (utama) kematian, seperti serangan jantung, trauma, infeksi, atau overdosis.

Lalu mengidentifikasi penyebab sekunder yang mungkin berkontribusi, seperti kondisi kesehatan yang mendasari atau cedera tambahan.

Jika otopsi dilakukan dalam konteks hukum (misalnya, kasus kriminal), maka perlu mempertimbangkan bukti forensik lainnya, seperti laporan saksi, rekaman CCTV, atau bukti di TKP.

Lalu petugas akan menyusun laporan lengkap yang mencakup semua temuan dan analisis yang dilakukan selama otopsi. Dalam beberapa kasus, hasil otopsi mungkin perlu ditinjau oleh tim medis atau forensik lainnya untuk verifikasi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan