Lupis Salah Satu Kuliner Tradisional yang Lezat, Ini Sejarah dan Cara Membuatnya
Lupis merupakan salah satu kue tradisional Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan budaya. Zul/Rb--
Keberadaan lupis di berbagai acara adat Jawa menunjukkan bahwa makanan ini bukan hanya sekadar kudapan biasa, melainkan juga memiliki nilai budaya dan tradisi yang kuat.
Pada umumnya, lupis disajikan bersama parutan kelapa dan disiram dengan gula merah cair (kinca).
BACA JUGA:Tidak Bisa Bedakan Telur Burung Parasit! Berikut 6 Fakta Unik Burung Scarlet Tanager
BACA JUGA:Aman dari Predator! Berikut 7 Hewan yang Tinggal di Dalam Lubang Pohon
Dalam budaya Jawa, gula merah juga sering digunakan dalam berbagai makanan tradisional sebagai lambang manisnya kehidupan.
Dengan perpaduan antara ketan yang melambangkan kekuatan dan gula merah sebagai simbol manisnya kehidupan, lupis menjadi kue yang penuh makna dalam berbagai upacara dan ritual adat.
Variasi Bentuk dan Penyajian Lupis
Bentuk tradisional lupis cukup beragam, tergantung pada daerah di mana makanan ini disajikan.
Ada dua bentuk utama lupis, yaitu lupis berbentuk segitiga dan lupis berbentuk silinder.
BACA JUGA:Aman dari Predator! Berikut 7 Hewan yang Tinggal di Dalam Lubang Pohon
BACA JUGA:Aman dari Predator! Berikut 7 Hewan yang Tinggal di Dalam Lubang Pohon
Lupis segitiga biasanya dibungkus dengan daun pisang dan lebih sering ditemukan di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sementara itu, lupis berbentuk silinder umumnya ditemukan di Jakarta dan daerah sekitarnya.
Lupis segitiga dibentuk dengan membungkus adonan beras ketan di dalam daun pisang, kemudian dikukus hingga matang.
Setelah matang, lupis dipotong-potong dan disajikan dengan kelapa parut dan kinca gula merah.