Tingkat Kekeruhan Meningkat, Distribusi Air Kota Bengkulu Alami Kendala

Sumber air baku Instalasi Pengolahan Air (IPA) Surabaya alami tingkat kekeruhan diatas rata-rata yang berimbas pada distribusi air kemasyarakat.--Reno Dwi Pranoto

KORANRB.ID – Sumber air baku Instalasi Pengolahan Air (IPA) Surabaya alami tingkat kekeruhan diatas rata-rata yang berimbas pada distribusi air kemasyarakat.

Kepala Bagian (Kabag) IPA zona 3 Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Hidayah Kota Bengkulu, Hariansyah mengatakan dalam beberapa waktu terakhir kondisi sungai yang menjadi salah satu sumber pengolahan air baku mengalami tingkat kekeruhan yang tinggi.

“Kondisi air ini kenaikannya (Tingkat kekeruhan. Red) sangat cepat, sehingga membuat pengolahan air baku sedikit terhambat,” jelasnya.

Hariansyah menyebutkan kekeruahan air atau Nephelometric Turbidity Unit (NTU) tersebut dapat terjadi dalam waktu yang singkat dimana dalam 2 hari yang lalu mencapai 2500 NTU.

BACA JUGA:Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Bakal Dipercepat, Ini Faktornya

Ia menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat hal tersebut dapat terjadi mana, faktor cuaca dan faktor akivitas masyarakat yang membuat naik turunya NTU tersebut.

Sedangkan pengolahan air dapat berjalan dengan baik pada saat kondisi sungai surabaya tersebut setidaknya berada dibawah 1.000 NTU, namun yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir rata-rata tingkat kekeruahannya sebesar 1.200 hingga 1.500 NTU.

“Kami terus berupaya agar pengolahan air baku terus berjalan, seperti melakukan pematauan secara berkala untuk melihat kondisi air, kemudian peningkatan tawas agar memudahkan proses pemisahan antara air dan lumpur, supaya pengolahan air dapat terus dilakukan,” terangnya.

Pengaruh dari kekeruhan air tersebut tentunya berimbas pada pengolahan dimana jumlah air yang dapat dihasilkan dari pengolahan tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dalam kondisi NTU rendah.

BACA JUGA:Pengelola Wisata di Lebong Terancam Diganti, Ini Penyebabnya

Dengan kecilnya hasil olahan tersebut tentunya akan berdampak kepada masyarakat yang dimana akan membuat penyaluran air sedikit terhapat seperti air yang mengecil hingga mati total yang terjadi di sejumlah kecamatan meliputi Kecamatan Muara Bangkahulu, Kecamatan Teluk Segara, dan Sungai Serut.

“Atas ketidaknyamanan akibat dari tingkat NTU yang tinggi karena faktor alam ini, kami minta maaf setinggi-tingginya kepada pelanggan yang merasakan dampaknya seperti air yang mengecil hingga mati total dibeberapa wilayah yang jauh dan tinggi,” ungkap Hariansyah.

Sementara itu salah satu warga Kelurahan Bentiring, Tiara Ramadania (32) menyampaikan sudah 1 pekan distribusi air PDAM dikediamannya mengalami kecil hingga sempat mati total.

“Sampai sekarang kondisi airnya masih kecil, kemaren sempat tidak ada air sama sekali tapi tidak berlangsung lama,” kata Tiara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan