Disnaker Targetkan 200 Warga Kota Bengkulu Berangkat Kerja ke Luar Negeri
Kepala Disnaker Kota Bengkulu, H. Firman Romzi, S.Sos, M.Si--RENO/RB
BENGKULU, KORANRB.ID – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bengkulu menargetkan 200 orang warga Kota Bengkulu bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada 2025.
Kepala Disnaker Kota Bengkulu, H. Firman Romzi, S.Sos, M.Si menuturkan sepanjang 2024 terhitung sebanyak 210 orang warga Kota Bengkulu yang berangkat kerja ke luar negeri menyandang status PMI.
“Tahun kemarin (2024.Red) kita sudah mencapai target, jadi sebanyak 210 orang bekerja ke luar negeri, tahun ini target kita sama 200 orang,” terangnya.
Hal tersebut juga untuk menekan angka pengangguran di Kota Bengkulu dimana data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu ada sebanyak 10.156 warga yang masih berstatus pengangguran.
BACA JUGA:Dewan: Bank Indonesia Harusnya jadi Contoh Pelayanan dan Transparansi
Selain itu, menurutnya PMI tersebut juga sebagai pahlawan devisa yang tentunya berkontribusi untuk negara Republik Indonesia.
“PMI ini tentunya ada kontribusinya untuk negara, jadi selain menekan angka pengagguran, dengan PMI ini jugakan sebagai pahlawan devisa,” ujar Firman.
Disisi lain Firman menyebutkan menjadi PMI tentunya tidak sebarangan, sebab ada proses dan prosedur yang harus dilewati terlebih dahulu, dimana saat ini sudah tersedia beberapa perusahan ataupun Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang bergerak untuk mempersiapkan tenaga kerja yang akan bekerja ke berbagai negara.
Ia juga menyarankan agar mencari perusahaan atau lembaga yang betul-betul resmi, baik dari perizinan dan kejelasan pekerjaan yang disiapkan oleh perusahaan dan LPK tersebut.
BACA JUGA:Temuan Belanja BOK, BPK Beri 3 Rekomendasi ke Kadis Kesehatan Kepahiang
“Kalau memang berkenan datang saja ke kantor Disnaker Kota Bengkulu, kita memiliki seluruh Perusahaan atau LPK yang resmi mempersiapkan pekerja keluar negeri,” terangnya.
Dengan demikian, kepastian pekerjaan dan keamanan dalam bekerja di luar negeri tersebut di jamin oleh negera.
Sebab sepanjang 2024 masih saja terjadi kasus human trafficking alias perdagangan orang melalui modus pekerjaan di luar negeri.
Beberapa waktu lalu pada 2024, Ia menyebutkan sudah beberapa kali menerima laporan dari keluarga yang menjadi korban dari penipuan tersebut dan minta untuk segera dipulangkan.