Suku-Suku yang Ada di Indonesia, Suku Serawai: Terbesar Kedua di Bengkulu, Sejarah, Adat Istiadat dan Bahasa
SUKU SERAWAI: Sebagian besar masyarakat Suku Serawai, mendiami wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, seperti di daerah Manna, Pino, Seginim, Kelutum, Seluma, Talo dan Sukaraja. Ist/google maps/koranrb.id--
Sopan santun dalam pergaulan
Dalam kesehariannya, masyarakat Suku Serawai tidak terlepas dari sopan santun dan tata krama yang mana mengatur mereka untuk dapat bergaul, sehingga terciptanya keharmonisan dalam pergaulan.
Dimana orang yang lebih muda umurnya harus menghormati yang lebih tua, dan sebaliknya orang yang lebih tua harus menyayangi orang yang lebih muda.
Hal tersebutlah yang menjadi suatu kekerabatan diantara mereka di dalam suatu kelompok tertentu.
Anak harus senantiasa harus menghormati orang tuanya serta mematuhi perintahnya. Didalam kesehariannya anak akan memanggil ayahnya dengan sebutan Bak dan memanggil ibunya dengan sebutan mak.
BACA JUGA:Butuh Realisasi Investasi Rp 1.650 Triliun
Seorang adik harus menghormati kakaknya dan sebaliknya kakak akan menyayangi adiknya, diantara saudara perempuan dan laki-laki akan saling menghormati, dimana istilahnya adalah saling menghormati kelawai muanai.
Saudara perempuan dari laki-laki disebut kelawai, sedangkan muanai adalah saudara laki-laki dari anak perempuan.
Kalau anak laki-laki sama laki-laki ataupun perempuan sama perempuan disebut dengan dengasanak.
Dala kesehariannya, seorang adik akan memanggil kakak laki-lakinya dengan panggilan “Dang” sedangkan kakak perempuan dipanggil “Wo”.
Adapun panggilan untuk kak yang lainnya seperti: Cik, Ingah/Ngah. Seorang anak dalam menghadapi saudara ayah ataupun ibunya, harus sopan santun yang tidak berbeda terhadap ayah dan ibunya sendiri, walaupun saudara ayah ataupun ibunya tersebut lebih kecul umurnya.
BACA JUGA:Kesemek, Buah Langka Kaya Gizi dan Vitamin, Bikin Awet Muda
Adapun panggilan anak kepada saudara ayah ataupun ibunya seperti, panggilan kepada adik dari ayah yang perempuan adalah “Endah”, sedangkan untuk yang laki-laki saudara ayah ataupun ibunya dipanggil dengan sebutan “Wan”.
Adapun pangilan untuk saudara ayah ataupun ibunya yang tertua adalah “Bakdang”, sedangkan untuk yang perempuan dipanggil dengan sebutan “Makdang”.
Diamana turun-temurun panggilan tersebut, seringkali dipakai dalam kesehariannya, sangat tercela sekali didalam masyarakat, apabila anak siapapun yang tidak menggunakan tutur yang semestinya.