Bupati Rejang Lebong Curigai Ada Indikasi Penimbunan Gas Melon

SIDAK: Bupati saat melakukan sidak pasar beberapa waktu lalu. -foto: dok/koranrb.id-

KORANRB.ID – Sulitnya masyarakat mendapatkan gas elpiji 3 kilogram atau gas melon selama bulan puasa, membuat Bupati Rejang Lebong Drs. H. Syamsul Effendi, MM menyatakan kecurigaannya terhadap penimbunan gas subsidi tersebut.

Hal itu mengakibatkan kelangkaan dan peningkatan harga jual yang melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp20.000 per tabung.

"Perhatian khusus dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) diperlukan untuk memeriksa distributor-distributor gas elpiji ukuran 3 kg yang saat ini menjadi permasalahan utama dalam penjualan di masyarakat," kata Bupati.

Ia menjelaskan pasokan gas elpiji bersubsidi yang disediakan oleh Pertamina melalui distributor tetap konsisten setiap harinya dan tidak mengalami penurunan seperti biasanya.

Namun, saat mendekati bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri, justru pasokan tersebut menjadi sulit ditemukan.

BACA JUGA:H-3 Lebaran Idul Fitri, Sudah 5.832 Kendaraan Lintasi Tol Bengkulu

Ini mengindikasikan kemungkinan adanya penimbunan atau penyimpanan gas elpiji.

"Kita perlu waspada terhadap potensi penyimpanan stok gas elpiji secara ilegal, yang mungkin akan dijual saat mendekati hari raya. Mari kita bersatu dan mematuhi ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah disepakati bersama. Saat ini, ada penjualan gas elpiji dengan harga antara Rp20.000 hingga Rp30.000 per tabung, yang melanggar ketentuan tersebut," jelas Bupati.

Untuk itu, Bupati meminta TPID Kabupaten Rejang Lebong bersama dengan aparat terkait lainnya untuk melakukan pengawasan dan inspeksi terhadap distributor dan pangkalan gas bersubsidi di daerah ini.

Tujuannya adalah untuk memastikan tidak ada penimbunan gas elpiji.

“Kita harus benar-benar pastikan kondisi yang terjadi saat ini. Jangan sampai ada oknum masyarakat yang bermain dengan situasi kebutuhan masyarakat saat ini,” tegas Bupati.

Diketahui sebelumnya, sejak awal Ramadan lalu, masyarakat Kabupaten Rejang Lebong dan sekitarnya kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg atau gas melon.

Bahkan di beberapa pangkalan dan agen elpiji yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, masyarakat selalu tidak bisa mendapatkan gas melon dengan alasan stoknya kosong.

BACA JUGA:Macam-macam Maskawin Pernikahan dalam Islam, Surat Tanah Punya Nilai Jual Tinggi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan