Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

Budaya Nusantara! Berikut 4 Fakta Menarik Tradisi Pingitan

Tradisi Pingitan. Foto: Tangkapan layar youtube DLB Production/ koranrb.id--

BENGKULU, KORANRB.ID- Tradisi pingitan merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya akan nilai-nilai luhur, terutama di wilayah Jawa dan Bali. 

Praktik ini melibatkan pembatasan interaksi sosial bagi perempuan muda sebelum mereka memasuki jenjang pernikahan. 

Tradisi ini tidak hanya mencerminkan upaya menjaga kehormatan keluarga, tetapi juga menjadi simbol persiapan mental dan spiritual bagi calon istri. 

BACA JUGA:Tradisi Kerik Gigi Mentawai, Harmoni Estetika, Budaya, dan Jiwa

BACA JUGA:Tradisi Budaya Unik di Jepara yang Menggabungkan Sejarah dan Wisata! Berikut 3 Fakta Menarik Jembul Tulakan

Yuk, kita gali 4 fakta menarik pingitan, mulai dari asal-usulnya hingga relevansinya di era modern. 

1. Asal-Usul Pingitan sebagai Bentuk Perlindungan Kehormatan

Pingitan berasal dari kata "pingit" yang berarti terasing atau terpisah, dan telah menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia sejak zaman kuno. 

Tradisi ini muncul sebagai respons terhadap pandangan sosial yang menempatkan perempuan sebagai penjaga martabat keluarga. 

BACA JUGA:Tradisi Budaya yang Mengagumkan dari Riau! Berikut 3 Fakta Menarik Perahu Baganduang

BACA JUGA:Destinasi Healing di Papua Barat yang Instagram-Worthy! Berikut 4 Fakta Wisata Air Terjun Kayuni

Di era kerajaan seperti Majapahit dan Mataram, perempuan dianggap sebagai simbol kehormatan, sehingga pingitan digunakan untuk melindungi mereka dari risiko yang bisa merusak reputasi. 

Tujuannya bukan sekadar isolasi, melainkan persiapan holistik menuju peran sebagai istri dan ibu. 

Dalam konteks budaya nusantara, pingitan menekankan pentingnya kesucian sebelum ikatan suci pernikahan, yang sering kali dianggap sebagai pintu gerbang kehidupan baru.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan