Penyelenggara Day Run Pancasila Akui Kurang Persiapan, Beri Kompensasi Rp6 Juta Kepada 18 Peraih Juara

Reporter: RENO DWI PRANOTO |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Sabtu , 05 Oct 2024 - 23:22

KESALAHAN: Akui kesalahan pribadi, Ketua Penyelenggara Day Run Pancasila yang berakhir ricuh diselesaikan secara mediasi. RENO DWI PRANOTO NH/RB--

KORANRB.ID - Akui kesalahan pribadi, Ketua Penyelenggara Day Run Pancasila yang berakhir ricuh diselesaikan secara mediasi.

Ketua Penyelenggara Gelaran Day Run Pancasila, Boni Fasius Jodi mengatakan kericuhan yang terjadi lantaran kurang matangnya persiapan dan membludaknya peserta yang mengikuti even ini.

“Jadi waktu persiapan kita yang sangat mepet, karena mengejar Hari Pancasila yang kami kira sangat menarik dilakukan kegiatan seperti ini,” ungkapnya.

Selain itu, kurangnya baiknya kualitas manajemen untuk peserta membuat membludaknya pendaftar yang mengikuti tidak terbendung.

Hal ini juga disebabkan informasi tentang kegiatan ini sangat direspon oleh masyarakat luas bahkan hingga luar Provinsi Bengkulu yang berdatangan.

Puncaknya kericuhan terjadi pada saat pembagian hadiah untuk para pemenang.

Hadiah yang diberikan tidak sesuai ekspektasi dari para peserta memicu tindakan protes terjadi.

Atas seluruh kesalahan yang telah membuat para peserta kecewa ia mengakui murni atas ketidakmatangan persiapan dan kesalahannya.

Ia meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh peserta dan juga seluruh warga Provinsi Bengkulu atas kericuhan yang terjadi.

“Saya aku kesalahan tersebut, untuk itu saya mohon maaf kepada seluruh peserta dan juga seluruh warga bengkulu telah membuat kericuhan,” ungkapnya.

penyelenggara day run pancasila akui kurang persiapan, beri kompensasi rp6 juta kepada 18 peraih juara                            koranrb.id - akui kesalahan pribadi, ketua penyelenggara day run pancasila yang berakhir ricuh diselesaikan secara mediasi.
ketua penyelenggara gelaran day run pancasila, boni fasius jodi mengatakan kericuhan yang terjadi lantaran kurang matangnya persiapan dan membludaknya peserta yang mengikuti even ini.
“jadi waktu persiapan kita yang sangat mepet, karena mengejar hari pancasila yang kami kira sangat menarik dilakukan kegiatan seperti ini,” ungkapnya. 
selain itu, kurangnya baiknya kualitas manajemen untuk peserta membuat membludaknya pendaftar yang mengikuti tidak terbendung.
baca juga:kantor gubernur mulai ditata, pengerjaan dilakukan bertahap, pupr pastikan kualitas bangunan dan fasilitas
baca juga:1,048 led ditukar, dishub pastikan pju kota bengkulu tahan hingga 2029
hal ini juga disebabkan informasi tentang kegiatan ini sangat direspon oleh masyarakat luas bahkan hingga luar provinsi  bengkulu yang berdatangan.
puncaknya kericuhan terjadi pada saat pembagian hadiah untuk para pemenang.
hadiah yang diberikan tidak sesuai ekspektasi dari para peserta memicu tindakan protes terjadi.
atas seluruh kesalahan yang telah membuat para peserta kecewa ia mengakui murni atas ketidakmatangan persiapan dan kesalahannya.
baca juga:orientasi dprd gelombang kedua resmi ditutup, anggota legislatif diharap memajukan daerah masing-masing
baca juga:bulog pastikan stok beras bengkulu aman hingga akhir tahun, total 8.700 ton 
ia meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh peserta dan juga seluruh warga provinsi bengkulu atas kericuhan yang terjadi.
“saya aku kesalahan tersebut, untuk itu saya mohon maaf kepada seluruh peserta dan juga seluruh warga bengkulu telah membuat kericuhan,” ungkapnya.
selain itu ia juga memberikan kompensasi kepada seluruh pemenang dengan memberi penambahan uang pembinaan sebesar rp6 juta yang akan dibagi kepada 18 peraih juara yang mereka bagi secara rata.
sekedar mengulas berita sebelumnya, sebanyak 500 peserta day run pancasila di bengkulu kecewa. 
mereka menuntut kejelasan even yang digelar event organizer keringat abadi hadiah tidak sesuai.
baca juga:marak pelajar terlibat geng motor dan bawa sajam, seluruh kepsek smp kota bengkulu diberi edukasi
baca juga:sama-sama bantu penyandang disabilitas, ini perbedaan penyaluran alat bantu kesehatan baznas dan dinsos
sebanyak 500 peserta yang berasal dari berbagai daerah seperti lubuk linggau, provinsi sumatra barat, dan provinsi riau yang mengikuti even lari maraton yang di gelar pada sabtu, 5 oktober 2024 bertempatan di sport center tersebut merasa dirugikan.
hal tersebut terjadi lantaran kejelasan dari event yang digelar oleh eo tidak memiliki kejelasan dan hadiah yang disediakan tidak sesuai dengan biaya pendaftaran
salah satu peserta yang berasa dari padang, alamsyah mengutarakan kekecewaan yang sudah jauh menempuh perjalanan hingga bisa sampai ke bengkulu untuk mengikuti even maraton ini.
“wah sudah jauh-jauh, persiapan sudah di matangkan tapi evennya tidak jelas,” ujar alamsyah.
alamsyah juga merupakan pemenang dari pelari dengan jarak 10 kilometer (km) yang mendapatkan hadiah hanya sebesar rp400 saja.
baca juga:103 anggota polresta bengkulu sambangi sekolah, sosialisasikan bahaya geng motor
baca juga:accor rayakan warisan budaya dengan karnavall batik indonesia, lebih 30 destinasi di indonesia selama oktober 
“tidak sebanding dengan ongkos, penginapan dan juga persiapan, vitamin aja sudah berapa?” sampai alamsyah.
diketahui even ini sendiri memiliki beberapa kategori lari, seperti kategori master dengan jarak meraton sejauh 5 km dengan biaya pendaftaran sebesar rp150 ribu, kemudian kategori maraton putra putri dengan jarak 5 km dengan biaya pendaftaran sebesar rp150 ribu.
lalu kategori putra putri dengan jarak 7 km dengan biaya pendaftaran rp180 ribu dan terkahir dengan jarak 10 km dengan biaya pendaftaran rp200 ribu. 
sementara itu yevi melinda putri peraih juara 3 kategori maraton dengan jarak 7 km berasal dari kota bengkulu mengatakan untuk hadiah yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
untuk masing-masing uang pembinaan yang didapat para pemenang sendiri meliputi kategori maraton jarak 5 km master juara hanya sebesar rp150 ribu, juara dua rp100 ribu dan juara 3 sebesar rp50 ribu
kemudian kategori maraton jarak 5 km juara 1 sebesar rp200, juara 2 rp100 ribu dan juara 3 sebesar rp50 ribu, kemudian dengan jarak 7 km juara 1 sebesar rp250 ribu, rp200 ribu dan juara 3 rp150 ribu. 
sementara maraton dengan jarak 10 km dengan rute sport center hingga pantai berkas hanya mendapatkan besaran uang pembinaan sebesar rp400 ribu untuk juara 1, juara 2 rp200 ribu dan juara 3 rp100 ribu
“tidak sebanding dengan pendaftaran, ini peserta hampir 500 orang, pukul rata 150 udah berapa, masa uang pembinaannya hanya segitu,” kata yevi.
selain itu ia menyinggung perhelatan even sebesar ini harusnya memiliki kejelasan yang benar-benar akurat baik perizinan dengan dinas terkait seperti dinas pemuda dan olahraga, komite olahraga nasional.
“sertifikat aja asal buat gak ada standar nasional ataupun standar daerah, kasihan sama yang dari luar daerah, seperti dari lubuklinggau, riau, dan sumatera barat,” tutup yevi.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Minggu 6 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan