"Setiap pelayanan kesehatan, wajib melayani BPJS, karena Bengkulu sudah UHC 99,98 persen," tegas Rohidin.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ruslian, peningkatan kasus DBD ini bisanya disebabkan oleh faktor cuaca, terutama pola panas dan hujan yang memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD.
Dikatakannya, pihak Dinkes telah melakukan langkah-langkah pencegahan dengan melalui puskesmas yang dilengkapi dengan tenaga supervisi.
Jika terdapat laporan kasus positif DBD dari masyarakat, puskesmas akan segera melakukan penyelidikan epidemiologi.
Jika diperlukan, akan dilakukan fogging di area sekitar 100 meter dari rumah yang terkena dampak.
BACA JUGA:Awal Sejarah Permainan Catur, Siapa Penemunya?
"Upaya-upaya ini diharapkan dapat mengendalikan penyebaran DBD di Provinsi Bengkulu dan mengurangi dampak buruk yang ditimbulkannya pada kesehatan masyarakat," demikian Ruslian. (*)