LEBONG, KORANRB.ID – Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Lebong akan menyeleksi 478 proposal yang diajukan Desa dan Kelurahan untuk program renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) tahun 2024.
Sebanyak 478 proposal itu terdiri dari proposal yang masuk di tahun 2023 sebanyak 300, dan proposal yang masuk 2024 sebanyak 178.
“Di tahun ini ada 178 proposal masuk, sisanya proposal tahun lalu yang belum mendapatkan program ini,” terang Kepala Dinas Perkim Lebong, Epan Gustanto, SP, Selasa 2 Juli 2024.
Sejumlah 478 proposal itu akan terlebih dahuku diverifikasi. Yang paling layak dan memenuhi persyaratan, tentu akan berpeluang besar mendapatkan program renovasi RTLH.
BACA JUGA:Di Lebong, Oknum Polisi Digerebek Warga Bersama Istri Orang, Ngakunya Cuma Ngobrol Aja
BACA JUGA:SK Perpanjangan Masa Jabatan 27 Kades Masih Diproses
Beberapa persyaratan untuk mendapatkan program ini, meliputi minimal sudah menikah selama 10 tahun, masuk dalam data keluarga tidak mampu, berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), dan sudah memiliki tanah pribadi untuk lokasi pembangunan rumah.
“Jadi tidak ada yang prioritas, semua sama. Akan kita verifikasi semuanya,” katanya.
Dari 478 proposal itu, lanjut Evan, hanya akan diambil sebanyak 33 proposal. Karena, di 2024 ini, anggaran untuk program renovasi RTLH hanya di Rp1,3 miliar.
“Karena anggarannya cuma cukup untuk 33 unit, jadi mau tak mau sisa proposal akan kita usulkan lagi di tahun depan (2025),” ujarnya.
Saat ini, tahapan program renovasi RTLH Kabupaten Lebong memasuki tahap verifikasi. Kemudian proses selanjutnya, Disperkim akan merekrut fasilitator untuk membantu pelaksanaannya program renovasi RTLH.
BACA JUGA:Jemaah Haji Lebong Disambut Isak Tangis Keluarga
BACA JUGA:Jemur Hasil Panen di Badan Jalan, Satpol PP Akan Beri Teguran
“Setelah rekrutmen fasilitator, maka program ini akan kita jalankan,” sebutnya.
Untuk tahun depan, Epan belum begitu yakin program ini tetap dilanjutkan. Namun, besar harapan program ini tetap ada, mengingat masih ada ratusan proposal yang masuk dan belum mendapatkan bagian.