Agung menambahkan, adanya dugaan kredit fiktif yang mengarah ke oknum tertentu, dengan menggunakan identitas palsu untuk memperoleh fasilitas dari bank, merupakan salah satu dugaan yang terindikasi terjadi.
Namun hal itu belum dapat disimpulkan kepastiannya karena masih Pulbaket.
”Yang jelas masih pulbaket. Untuk sementara anggaran penyertaan modal tahun anggaran 2022/2023. Sejumlah pihak, termasuk peminjam akan dimintai keterangannya,” tandasnya.
Diketahui, APBD Kabupaten Mukomuko telah menggelontorkan penyertaan modal ke Bank plat merah itu mencapai Rp10,3 miliar.
BACA JUGA:Penyerahan SK PPPK Pemprov Bengkulu Ditunda, Ini Alasannya
Khusus di tahun 2023 lalu dikucurkan sebesar Rp2,5 miliar.
Dan diketahui pula sejak penyertaan modal dari Pemkab Mukomuko.
Hingga saat ini belum ada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihasilkan oleh BPR.
Penyertaan modal APBD Mukomuko untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mukomuko.
BACA JUGA:500 Calon Siswa SMA di Bengkulu Belum Dapat Sekolah, 5 SMA Negeri Kekurangan Siswa Baru
Untuk rinciannya, tahun 2013 sebesar Rp 1 miliar, tahun 2015 Rp 2 miliar, tahun 2016 Rp 1,5 miliar, tahun 2017 Rp 1,5 miliar, tahun 2018 Rp 1,5 miliar,tahun 2019 Rp 300 juta dan tahun anggaran 2023 sebesar Rp 2,5 miliar.
Terpisah Direktur Utama BPR Mukomuko Nurwan Tinur mengatakan, sesuai dengan Peraturan daerah (Perda) 50 persen dari keuntungan BPR pertahun akan dikembalikan ke daerah.
Untuk tahun berjalan baru akan disampaikan di tahun depan.
“Untuk nomor Perda saya lupa, yang pastinya keuntungan tahun ini 50 persen akan di stor ke daerah setelah habis tahun,” sampainya.
BACA JUGA:Buffer Area Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Diresmikan, Gubernur Rohidin Sampaikan 4 Poin Penting
Lanjutnya, peningkatan pelayanaan BPR Mukomuko terus dilakukan, dimana saat ini pelayaan nasabah sudah memiliki kantor yang lebih dan nyaman, dengan bangunan dengan dua lantai yang memiliki halaman parkir yang cukup luas.