KORANRB.ID - Masyarakat Indonesia kaya akan berbagai tradisi dan kepercayaan turun-temurun yang kerap kali dianggap sebagai solusi untuk berbagai masalah kesehatan.
Salah satu kepercayaan yang cukup populer adalah bahwa anak yang suka ngompol bisa sembuh dengan cara menyuruh capung menggigit bagian pusat anak.
Mitos ini telah lama beredar dan dipercaya oleh banyak orang tua. Namun, apakah metode ini benar-benar efektif?
Kepercayaan bahwa capung yang menggigit pusar anak bisa menyembuhkan ngompol berasal dari budaya tradisional yang menggabungkan unsur-unsur magis dan alam.
Menurut mitos ini, gigitan capung pada pusar anak dianggap dapat memperkuat otot-otot kandung kemih dan membantu anak mengontrol buang air kecil.
BACA JUGA:Tersisa 2 Calon Dewan Kepahiang 2024-2029 Terpilih Belum Serah LHKPN, Ini Identitasnya
Tradisi ini kemungkinan besar berasal dari pengamatan dan pengalaman masyarakat masa lalu yang mencoba berbagai cara untuk mengatasi ngompol pada anak.
Karena capung sering ditemukan di sekitar air, mungkin ada anggapan bahwa mereka memiliki hubungan dengan fungsi tubuh yang berkaitan dengan cairan, seperti buang air kecil.
Meskipun mitos ini jarang ditemukan di kota-kota besar, praktik ini masih bisa ditemui di beberapa daerah pedesaan.
Orang tua atau dukun tradisional akan menangkap capung dan membiarkannya menggigit pusar anak.
Gigitan ini diyakini mampu memberikan "kekuatan" pada anak untuk menahan buang air kecil di malam hari.
Namun, secara medis, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitas metode ini. Gigitan capung pada pusar anak tidak memiliki dasar ilmiah dalam membantu mengatasi ngompol.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Berikut 7 Warna Urine yang Menggambarkan Kondisi Kesehatan Anda
Karena, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa gigitan capung bisa mempengaruhi fungsi kandung kemih.
Kontrol buang air kecil adalah proses kompleks yang melibatkan sistem saraf dan otot, yang tidak bisa diubah hanya dengan gigitan serangga.