KORANRB.ID - Usai viralnya aksi para buruh yang mogok kerja di Kebun 1 PT Mutiara Sawit Seluma (MSS) yang berada di Desa Talang Sali pada pekan lalu.
Informasinya Manajer Senior PT. MSS tersebut yang bernama, Malem P Sembiring dipecat.
Hal ini merupakan titik terang bagi para buruh yang sebelumnya menuntut sang manajer berhenti dari jabatan karena memperlakukan buruh secara tidak manusiawi.
Atas hal ini, RB sempat mencoba menghubungi salahsatu pimpinan perusahaan, namun belum mendapatkan tanggapan.
BACA JUGA:Pilkada Kepahiang: Nata-Hafizh Bidik Golkar dan PDIP BACA JUGA:Fikri Berlayar ke Pilkada Rejang Lebong, Siapa Segera Menyusul?Sementara itu saat dikonfirmasi kepada salah satu buruh yang juga ikut aksi demo mogok kerja, yakni Maryono, ia membenarkan bahwa informasinya demikian.
Namun para buruh hanya mendapatkan informasi secara lisan bahwa sang manajer telah diberhentikan.
Hal ini diperkuat dengan tidak terlihatnya senior manajer yang dimaksud, baik di kebun maupun kantor kebun pascaaksi demo yang dilakukan para buruh.
“Perusahaan kemarin memang sudah menyampaikan bahwa pak Malem Sembiring diberhentikan, namun baru secara lisan disampaikan kepada kami. Sejauh ini memang beliau sudah tidak nampak lagi di kebun,”ungkap Maryono yang merupakan driver dumptruck kebun 1 PT MSS.
BACA JUGA:Maju Pilgub Bengkulu Dampingi Rohidin Mersyah, Meriani jadi Kader Gerindra
BACA JUGA:Jumlah Siswa Baru Tingkat SD di Kabupaten Rejang Lebong Menurun
Dan juga terhitung Kamis 18 Juli 2024, buruh yang sebelumnya melakukan mogok kerja, berangsur angsur mulai berakitifitas normal karena seiring dengan dipenuhinya tuntutan mereka.
Informasinya, posisi Malem P Sembiring juga sudah ada yang menggantikan. Yakni Hendra, yang sebelumnya manajer dari Kebun II PT. MSS di Desa Air Melancar, Kecamatan Semidang Alas.
Namun, jika nantinya diketahui manajer lama ternyata kembali beraktifitas. Maryono memastikan bahwa para buruh tidak akan tinggal diam, bukan tidak mungkin adanya demo atau unjuk rasa yang jumlahnya lebih besar dari sebelumnya.
“Saat ini kami mulai kerja lagi mas, karena manajer yang kami tuntut untuk dipecat sudah tidak ada. Namun kami pastikan kalau misal nanti beliau muncul lagi, para buruh tidak akan diam dan akan kembali demo,”jelas Maryono.
BACA JUGA:Program Umrah Gratis Butuh Payung Hukum, Pemkab Rejang Lebong Akan Terbitkan Peraturan Bupati