KORANRB.ID – Pengajuan dana tornas baru yang diajukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bengkulu Utara (BU) sudah disetujui oleh DPRD BU.
Bahkan bulan depan paling lambat tornas baru tersebut akan diserahkan ke 28 pengawas sekolah sebagai kendaraan operasional untuk melaksanakan tugas pengawasan di sekolah.
BACA JUGA:Stop Perundungan di Sekolah
Kepala Dikbud BU, Drs. Fahrudin menerangkan jika 28 pengawas sekolah memiliki tugas berat. Seharusnya, minimal jumlah pengawas di BU berjumlah 40 orang, apalagi jarak sekolah-sekolah di BU sangat berjauhan dengan medan-medan yang berbeda.
“Karena kita merupakan wilayah kabupaten yang terluas di Provinsi Bengkulu. Tentunya dengan sebaran sekolah yang juga sangat berjauhan, maka memang dengan adanya tornas ini kita minta sekolah lebih bersemangat,” terangnya.
Ia menegaskan jika saat ini sekolah-sekolah tengah menjadi sorotan, apalagi dengan permasalahan yang belakangan terjadi, termasuk di BU.
BACA JUGA:Sikapi Dugaan Perundungan di Sekolah, Panggil Guru dan Turunkan Inspektorat
Ia meminta pengawas sekolah terus melakukan pengawasan dan pembinaan di sekolah-sekolah terutama menghindari adanya praktik bullying maupun kekerasan di sekolah baik yang dilakukan antar siswa apalagi guru.
“Apalagi sesuai dengan arahan Pak Bupati, disiplin di sekolah harus diutamakan. Sehingga memang tidak ada lagi jam kosong yang membuat siswa melakukan aktifitas kekerasan,” terangnya.
BACA JUGA:Banyak Dicoret, Kuota Replanting Bengkulu Utara Tak Tercapai
Ia meminta tidak ada lagi jam kosong di sekolah karena gurunya tidak masuk atau terlambat. Selain itu, pengawasan pada jam non belajar juga tetap harus dilakukan oleh guru termasuk kegiatan-kegiatan sekolah yang dilakukan diluar sekolah.
“Kita tidak ingin lagi mendengar ada siswa yang menjadi korban di lingkungan sekolah terkait permasalahan apapun,” tegasnya.
BACA JUGA:Berobat Gratis di Bengkulu Utara Cukup Pakai E-KTP
Apalagi saat ini masing-masing siswa sudah memiliki Hp dan sangat akrab dengan media sosial. Sehingga seluruh kejadian di sekolah bisa dengan cepat diketahui masyarakat luas dengan masuk ke media sosial.
“Kita tidak mungkin membendung media sosial, namun siswa harus diarahkan agar menggunakan Hp mereka untuk hal-hal yang positif dan yang terkait dengan pendidikan atau pembelajaran,” imbuh Fahrudin.(qia)