Lanjutnya, sebenarnya penggunaan rumpon agar menjadi rumah ikan telah dilakukan nelayan tradisional Mukomuko sejak dulu.
Namun karena bersifat tidak permanen, yang dibuat nelayan dari daun kelapa dan batang bambu.
Rumpon buatan nelayan tidak bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang.
BACA JUGA:1.980 Formasi PPPK Khusus Untuk Honorer, Tidak Ada Kuota Umum dan Khusus
‘’Nelayan kita sudah pernah membuat rumpon seadanya dengan menggunakan daun kelapa. Namun ini tidak bertahan lama, bahkan selalu hanyut terbawa arus. Karena dinilai tidak efisien akhirnya jarang digunakan kembali,” ujarnya.
Padahal ditambahkan Edy, penggunaan rumpon di perairan laut Mukomuko ini sangat disenangi Ikan Bawal dan Ikan Gembolo, yang memiliki harga jual tinggi di pasaran.
Maka dari itu untuk memaksimalkan potensi tangkapan ikan program rumpon jangkar ini dapat menjadi salah satu solusi.
‘’Mudah-mudahan usulan bantuan kita disetujui sehingga di zona tangkap nelayan kita memiliki rumpon jangkar, sebagai tempat tinggal ikan,” demikian Eddy.