KORANRB.ID - Kabar tak mengenakkan datang dari Google. Raksasa teknologi mesin pencari sekaligus pemilik sistem operasi atau OS Android itu dikabarkan baru saja melakukan PHK massal. Baru awal 2024, ratusan karyawan Google sudah kena depak.
Angka spesifiknya tidak jelas, berapa yang dipecat Google dalam rangka pengurangan tenaga kerjanya itu. Google memecat 'beberapa ratus' karyawan, menurut beberapa laporan.
BACA JUGA:Produktivitas Tebu Ditarget PTPN I Regional 4 100 Ton/Ha
Orang-orang dari berbagai divisi terkena dampaknya, termasuk mereka yang bekerja di tim Google Assistant. Beberapa dari tim Perangkat Keras, yang bertanggung jawab atas ponsel Pixel, perangkat rumah Nest, dan perangkat wearable Fitbit juga kena layoff.
Menurut teks yang diulas oleh The New York Times karyawan menerima pesan saat mereka diberhentikan. Google mengutip bahwa mereka sedang berupaya menata perusahaan dan investasi pada masa depan yang menjadi prioritas.
BACA JUGA:RI dan Vietnam Terus Pacu Investasi, Bidik Kerja Sama Kendaraan Listrik
"Kami harus mengambil beberapa keputusan sulit mengenai pekerjaan yang sedang berlangsung untuk beberapa karyawan Google, dan dengan menyesal kami informasikan kepada Anda bahwa posisi Anda akan dieliminasi Google kemudian mengkonfirmasi pemotongan Asisten dan PHK perangkat keras," demikian bunyi pernyataan Google melalui suratnya yang dikutip via GSMArena.
Pernyataan dari juru bicara Google menyatakan bahwa perusahaan tersebut berinvestasi dalam 'prioritas terbesar dan peluang signifikan di masa depan'. Serikat Pekerja Alfabet, sebuah kelompok yang mewakili lebih dari 1.400 pekerja di perusahaan induk Google, mengatakan PHK terbaru ini seharusnya tidak perlu dilakukan.
BACA JUGA:Pertamina Gandeng Perusahaan Asal Korsel
"Perusahaan tidak bisa terus memecat rekan kerja sambil menghasilkan miliaran setiap kuartal," kata serikat pekerja di posting-an X (sebelumnya Twitter).
Sementara itu, mengutip USbytez, perwakilan Google mengklarifikasi dalam sebuah pernyataan bahwa beberapa tim mereka berubah pada paruh kedua tahun 2023 untuk meningkatkan efisiensi dan menyelaraskan sumber daya dengan sasaran produk utama.
BACA JUGA:Asosiasi Pengusaha Persiapkan Gugatan ke MK
"Reformasi organisasi ini masih dilaksanakan oleh beberapa tim, yang sayangnya mencakup hilangnya lapangan kerja secara global," kata juru bicara Google.
Menurut artikel tersebut, para pekerja yang terkena dampak telah diberitahu dan diberi kesempatan untuk melamar pekerjaan terbuka lainnya di Google.(jpg)