Renra tidak bisa menyebutkan, karena pihak kecamatan sendiri bekerjasama dengan pihak BWSS 7.
"Untuk anggaran, kita belum tau pasti itu bis langsung ke BWSS 7 Bengkulu," terangnya.
Diharapkan usai, dilakukan normalisasi oleh pihak BWSS sungai yang sebelumnya sering meluap bisa normal kembali.
Karena normalisasi sungai akan melakukan pengerukan material yang selama ini menumpuk di dasar sungai.
"Usai normalisasi, mudah-mudahan tidak akan meluap lagi sungainya," tukas Renra.
Selain sungai Bintuhan yang kerap meluap, kurangnya irigasi atau Siring juga menjadi salah satu alasan kenapa masih kerap terjadi banjir di Kecamatan Kaur Selatan.
Seperti di Desa Kepala Pasar Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur. jalan di desa ini ketika diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi pasti terendam banjir.
Tak tanggung-tanggung, terkadang genangan air bisa sampai setinggi lutut orang dewasa.
BACA JUGA:Bawaslu Keluarkan Rekomendasi Dugaan Potensi Pelanggaran Kampanye Prabowo, Ini Jadwalnya
Bahkan jika memang hujan deras terjadi cukup lama, air juga bisa masuk kerumah warga.
Menurut pengakuan Mazni (60) warga setempat yang berjualan sarapan pagi, faktor utama yang membuat jalanan di desanya sangat mudah banjir karena tak adanya saluran irigasi.
"Tak ada saluran irigasi, atau Siring makanya kalau hujan air ini cepat sekali tergenang di jalan," terangnya.
Dikatakan Mazni, dahulu terdapat saluran irigasi di jalan tersebut.
Namun karena tak ada pemeliharaan sama sekali dari Pemerintah kini saluran irigasi sudah tak berfungsi lagi karena sudah tertimbun endapan tanah yang tak pernah di bersihkan.
"Terhitung sudah 5 tahun, kondisinya seperti ini. Dulu irigasi ada sekarang telah tertimbun," terangnya.
Sepengetahuan Mazni, jalan ini adalah jalan milik Provinsi Bengkulu karena merupakan jalan lintas Kabupaten Kaur.