Baik dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,20 persen.
"Kelompok makanan ini, ada diposisi teratas inflasi Provinsi Bengkulu," ujarnya.
Selanjutnya ada pula kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,56 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,49 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,13 persen.
BACA JUGA:10 Paket Pekerjaan Fisik Dilelang, Berikut Besaran Anggarannya dan Infrastruktur yang Dibangun
"Sementara untuk kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 2,73 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen," papar Win.
Ada pula kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya yang menyumbang inflasi dengan persentase sebesar 2,12 persen.
Selanjutnya, kelompok pendidikan sebesar 1,64 persen. Serta, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,59 persen.
"Untuk kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,68 persen.
BACA JUGA:2026, DLH Targetkan Bengkulu Tengah Memiliki TPA Sampah
Sedangkan Kelompok pengeluaran kesehatan mengalami deflasi sebesar 0,19 persen," terangnya.
Win juga menjelaskan, pada tahun 2023 lalu komoditas beras dan rokok kretek filter memberikan dampak atau pendorong inflasi dominan selama 9 bulan di sepanjang 2023.
Juga ada beberapa komoditas lain seperti emas perhiasan.
"Selain itu untuk angkutan udara yang masih memberikan peranan yang cukup menonjol," tuturnya.
BACA JUGA:Inter Milan vs Juventus: Tak Ada Kompromi untuk 3 Poin
Jika dilihat dari angka inflasi bulan Januari 2023 terhadap Desember 2023 atau inflasi bulan ke bulan (m-to-m), Win menjelaskan untuk Mukomuko mengalami inflasi sebesar 0,12 persen.