Diantaranya digunakan untuk belanja operasional Rp 770 miliar, belanja pegawai Rp 479 miliar, belanja barang dan jasa Rp 252 miliar, belanja hibah Rp 38 miliar, belanja bantuan sosial Rp 120 juta, belanja tidak terduga Rp 2 miliar, belanja modal Rp 132 miliar dan belanja transfer Rp 171 miliar.
"Kita juga berharap bersama DPRD, APBD tahun 2025 kembali meningkat. Selain dari dana bantuan pemerintah pusat dan sebagainya," tambah Fikri.
Periode kepemimpinan Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi SE MM dan H Rifai Tajuddin S.Sos segera berakhir tahun 2024 ini.
Kepemimpinan keduanya genap empat tahun sejak dilantik Februari 2021 lalu.
Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi sudah menyampaikan tahun 2024 ini adalah tahun terakhir dirinya memimpin Bengkulu Selatan.
Gusnan menyebut sejak dilantik tahun 2021 hingga 2023, hanya satu tahun pembangunan yang efektif yakni tahun 2023.
Diungkapkan Gusnan, sejak tahun 2020 dunia dilanda Covid-19.
Tahun 2021 dan 2022 anggaran untuk pembangunan banyak dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19.
Sehingga anggaran APBD Bengkulu Selatan yang tak pernah tembus dari Rp 1 triliun pun tidak dapat berbuat banyak.
Barulah tahun 2023 dapat melakukan pembangunan khususnya infrastruktur secara efektif.
"Kami sadari masih banyak kekurangan, namun kami berharap tetap dapat melanjutkannya," ucap Gusnan.(**)