"Tanpa persatuan dan kerjasama antara pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dan masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya, kita tidak akan bisa membangun daerah ini. Perbedaan pendapat adalah hal biasa. Akan tetapi, dalam hal pembangunan kita harus bersatu dalam satu visi untuk Provinsi Bengkulu lebih maju," bebernya.
Disamping itu, Gubernur Bengkulu H. Rohidin Mersyah, MMA juga menyampaikan agar program pembangunan yang disusun akan dilaksanakan secara bersama agar bisa memenuhi harapan masyarakat.
Gubernur Bengkulu mengatakan, fokus pembangunan yang diusulkan pemerintah daerah di antaranya adalah perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sejalan dengan program prioritas yang digagas pemerintah pusat.
"Untuk perekonomian, kami masih fokus pada pembangunan infrastruktur baik itu pada pembangunan prioritas daerah dipadankan dengan pembangunan prioritas nasional," kata Gubernur.
Pada sektor infrastruktur fokus pembangunan Provinsi Bengkulu tahun 2025 menitikberatkan pada penguatan perekonomian daerah dengan menjadikan Pelabuhan Pulau Baai sebagai kawasan industri yang kedepannya akan dipersiapkan sebagai kunci pintu logistik Kawasan Sumatera bagian Selatan berhadapan dengan Samudera Hindia.
Kemudian terkait dengan pembangunan kawasan strategis pulau terluar yaitu Pulau Enggano dan peningkatan jalan Trans Enggano sepanjang 32,8 KM, 7 jembatan serta infrastuktur pendukung seperti pengembangan Bandara dan pelabuhan.
Kemudian peningkatan konektivitas untuk memperlancar jalur distribusi dan perdagangan, diantaranya melanjutan pembangunan jalan tol Bengkulu – Lubuk Linggau, peningkatan fungsi pelabuhan, dan penguatan akses jalur darat dan udara melalui pembukaan akses ke daerah lain dengan mengembangkan Bandara Udara Fatmawati.
Kemudian pada sisi pembangunan prioritas nasional, Gubernur juga mengungkap akan melanjutkan pembangunan konektivitas daerah dengan provinsi tetangga dan potensi distribusi barang baik jalur laut melalui Pelabuhan Pulau Baai, jalur darat melalui pembangunan jalur tol, pembangunan jalan yang menghubungkan dengan provinsi tetangga, peningkatan jalan nasional dan pembangunan jalur kereta api, serta pengembangan bandara.
“Selain itu terkait konektifitas infrastruktur, kita tidak bisa behenti dengan proyek strategis nasional yang telah dikerjakan pada tahap akhir dengan membuat keterhubungan antar Kabuaten Seluma dengan Kabupaten Empat Lawang, Proses penghubungan kabapaten Lebong ke Merangin, Penghubung Kabupaten Mukomuko dengan Kerinci dan memastikan kelas jalan Nasional Tajung Sakti dan Murasahung serta Kabupaten Oku Timur,” kata Gubernur Rohidin.
Selanjutnya juga konektifitas tol laut, Pemerintah Provinsi Bengkulu sempat melakukan uji coba tol laut, dan 2024 ini akhirnya segera mengaktifkan pelayanan trayek Tol Laut Bengkulu-Tanjung Priok serta Tol Laut Bengkulu-Tanjung Perak Surabaya dan Tol Bengkulu-Tanjung Emas Semarang.
“Pengaktifan tol laut tersebut mengingat banyaknya potensi hasil pertanian Bengkulu seperti kopi dan the, CPO serta komoditas lainnya, yang sangat potensial untuk dikirim ke wilayah lain di Indonesia,” pungkasnya. (hkm/prw)