BENGKULU, KORANRB.ID- Kiamat adalah konsep yang sering ditemukan dalam banyak agama dan kepercayaan.
Dalam konteks agama, kiamat seringkali diartikan sebagai hari ketika semua makhluk hidup akan mati dan dunia ini akan berakhir.
Konsep ini digunakan untuk menggambarkan akhir dari kehidupan dunia dan awal dari kehidupan yang baru, biasanya dalam konteks kehidupan setelah mati atau kehidupan di akhirat.
BACA JUGA:Kisah Abu Thalhah, Sahabat Nabi yang Jasadnya Utuh Seperti Orang Tertidur
Dalam banyak tradisi, termasuk Islam, Kristen dan Yudaisme, kiamat dianggap sebagai hari pembalasan, di mana setiap individu akan diadili berdasarkan perbuatannya selama hidup di dunia.
Namun, tidak ada yang tahu kapan tepatnya kiamat akan datang.
Hal ini seringkali dijelaskan dalam teks-teks keagamaan sebagai sesuatu yang hanya diketahui oleh Tuhan atau kekuatan ilahi.
BACA JUGA:Kisah Ular Falak, Keluar di Akhir Zaman Konon Bisa Menelan Bumi
Oleh karena itu, konsep kiamat seringkali digunakan untuk mengingatkan manusia tentang pentingnya hidup dengan benar dan bertanggung jawab, serta untuk merenungkan tentang kehidupan setelah mati.
Dalam ajaran Islam, kiamat adalah suatu kepercayaan yang sangat penting dan merupakan bagian dari rukun iman.
BACA JUGA:Kisah Umar bin Khattab, Raja Tanpa Istana, Kamu Sudah Tahu?
Kiamat sendiri dibagi menjadi dua, yaitu kiamat kecil dan kiamat besar.
Kiamat kecil adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah wafatnya Rasulullah SAW, seperti munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa AS dan munculnya Ya’juj dan Ma’juj.
BACA JUGA:Kisah Nabi Yusuf Dibeli Pejabat Tinggi Mesir Hingga Diangkat Menjadi Anak
Sedangkan kiamat besar adalah hari kiamat itu sendiri, di mana semua makhluk akan dibangkitkan dan diadili berdasarkan amal perbuatannya.