Hal ini dikisahkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA dan Hudzaifah RA.
BACA JUGA:Kisah Nabi Idris yang Gemar Belajar dan Membaca Sejak Kecil, Orang Pertama Bisa Baca Tulis
Hadits tersebut menceritakan bahwa setiap manusia akan mendatangi nabi-nabi mereka untuk meminta syafaat masuk surga, tetapi semua nabi melimpahkannya pada nabi yang lain hingga akhirnya pelimpahan berujung pada Rasulullah SAW.
Menurut ajaran Islam, setelah kematian, semua manusia akan dibangkitkan kembali dan diadili oleh Allah SWT.
BACA JUGA:Kisah Nabi Adam AS dan Wasiatnya Sebelum Meninggal Dunia
Proses ini melibatkan penggantian bumi dan langit yang kita kenal dengan yang baru.
Semua manusia akan berkumpul di hadapan Allah SWT di Padang Mahsyar, tempat di mana mereka akan diadili berdasarkan amal perbuatan mereka selama hidup di dunia.
Interpretasi Ibnu Katsir tentang hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hazim dari Sahl ibnu Sa’d.
BACA JUGA:Kisah Pertama Kali di Muka Bumi, Qabil dan Habil, Begini Hikmahnya
Hadits ini menggambarkan keadaan bumi pada hari kiamat, di mana bumi akan berubah menjadi seperti perak yang putih dan tandus.
Pada hari tersebut, manusia akan dihimpunkan di atas bumi yang telah berubah tersebut.
Selanjutnya, ketika bumi diganti dengan bumi yang lain, manusia akan berada di atas jembatan atau sirat.
BACA JUGA:Kisah Sukses Peluang Bisnis Digitalisasi Bank Mandiri Dibagikan dalam AFF 2024
Sirat dalam konteks ini diartikan sebagai jembatan yang terbentang di atas neraka.
Ini menggambarkan konsep dalam Islam tentang hari kiamat, di mana manusia akan diadili berdasarkan amal perbuatannya dan mereka yang berhasil melewati sirat akan masuk surga, sedangkan yang jatuh ke dalam neraka.
Adapun hadits ini diriwayatkan oleh Aisyah r.a., istri Nabi Muhammad SAW.