Makan Bergizi Gratis Dianggarkan Rp300 Juta untuk PAUD, SD SMP Belum, Ini Langkah Pemkab dan DPRD Seluma
PARIPURNA: DPRD dan Pemkab Seluma saat ketok palu RAPBD 2025. ZULKARNAIN/RB--
Setelah muncul hasil evaluasi dari Gubernur Bengkulu, akhirnya barulah dilakukan pergeseran anggaran di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Seluma untuk anggaran makan bergizi sebesar Rp300 juta.
"Setelah adanya pembahsan mengenai evaluasi gubernur, barulah dilakukan pergeseran anggaran Rp 300 juta dari Disdikbud, namun itu masih belum cukup. Mangkanya nanti akan kita cari solusinya, terlebih lagi saat ini defisit kita cukup tinggi," imbuh Samsul.
BACA JUGA:Retribusi Parkir Akan Dikelola Pihak Ketiga Untuk Tingkatkan Pendapatan Daerah
BACA JUGA:193 CJH Rejang Lebong Siap Berangkat, 36 CJH Belum Selesai Urus Paspor
Program pemberian makanan gratis memang menuai beragam tanggapan positif dari kalangan orangtua murid.
Program yang digadang-gadang menjadi solusi untuk meningkatkan gizi anak sekaligus mendukung pendidikan ini disambut optimisme.
Seperti disampaikan Hari Adiyono, seorang bapak asal Kelurahan Pasar Tais Kabupaten Seluma. Ia berharap program ini benar-benar terwujud dan dijalankan dengan baik.
“Kalau pemberian tersebut jadi kenyataan, tentu sangat membantu kami. Dengan makanan gratis dari pemerintah, kami bisa lebih fokus pada kebutuhan pendidikan lain, seperti buku dan seragam,” ujar pria yang kerap disapa Ari tersebut.
Menurut Ari, makanan gratis untuk anak-anak adalah wacana yang relevan, terutama di tengah meningkatnya biaya hidup.
BACA JUGA:Jadi Momok Petani Nanas! Berikut 5 Fakta Unik Kumbang Oriental
BACA JUGA:Wow! Berikut 5 Trik Jitu Menyingkirkan Nyamuk di Kamar Mandi
Karena saat ini, masih banyak keluarga yang masih kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anak karena harga bahan pokok yang terus naik.
"Program seperti ini bisa meringankan beban kami sekaligus memastikan anak-anak mendapat nutrisi yang baik,” sambungnya.
Jika terealisasi, hampir semua orangtua murid percaya program ini dapat membawa dampak besar bagi anak-anak.
Selain meningkatkan kualitas gizi, program ini juga diyakini mampu mendorong semangat belajar siswa.