Cegah Penyebaran PMK Meluas, Dinas Pertanian Terapkan Zona Merah di Sukaraja Seluma

PERIKSA: Kabid Peternakan, Hendry Aritonang saat meninjau sapi terserang PMK. IST/RB--

PMK dapat menyerang hampir semua hewan pemamah biak dan hewan berkuku, serta dapat menular dengan cepat antar individu maupun antar populasi hewan.

Gejala utama dari penyakit ini adalah munculnya lepuhan atau luka pada mulut, lidah, dan area sekitar kuku, yang bisa menyebabkan rasa sakit dan kesulitan makan serta bergerak.

Penularan virus PMK terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, sekresi tubuh seperti air liur, atau melalui udara. 

Selain itu, virus juga dapat tersebar melalui alat atau kendaraan yang terkontaminasi, makanan, dan bahkan manusia yang tidak sengaja membawa virus. 

PMK sangat menular, dan meskipun umumnya tidak menular ke manusia, dampaknya sangat merugikan sektor peternakan karena dapat menyebabkan penurunan produktivitas hewan, seperti penurunan produksi susu dan daging, serta tingginya angka kematian pada hewan yang terinfeksi.

Pencegahan PMK melibatkan pemantauan kesehatan hewan yang ketat, karantina pada hewan yang terinfeksi, dan vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan populasi ternak. 

Selain itu, kontrol ketat terhadap pergerakan hewan dan produk hewan juga menjadi bagian penting dari strategi pengendalian. 

PMK dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan jika tidak ditangani dengan baik, sehingga pencegahan dan penanggulangan yang cepat sangat penting untuk mengurangi dampak penyakit ini pada industri peternakan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan