Gula yang tidak dicerna sepenuhnya dapat mencapai usus besar dan difermentasi oleh bakteri usus, menyebabkan gas, kembung, atau diare pada individu yang rentan terhadap gangguan ini.
Beberapa jenis gula, seperti fruktosa dalam jumlah besar, dapat memiliki efek yang lebih merugikan terhadap sistem pencernaan.
Fruktosa dapat menyebabkan intoleransi atau malabsorpsi pada sebagian orang, yang dapat menghasilkan gejala seperti kembung, diare, atau mulas.
BACA JUGA:Petani Kelurahan Panorama Ditemukan Tak Bernyawa di Teras Pondok, Ini Penyebab dan Identitasnya
BACA JUGA:Nyawa Bisa Melayang Gara-gara Tikus Bersarang di Rumah! Usir dengan Cara Mudah Ini…
2 . Kebiasaan Sering Menunda Air Besar
Menunda untuk buang air besar (BAB) secara teratur dapat menyebabkan sejumlah masalah dalam sistem pencernaan.
Menunda BAB secara teratur dapat menyebabkan konstipasi.
Hal ini terjadi karena semakin lama feses tinggal di dalam usus besar, semakin banyak air yang diserap kembali oleh tubuh dan semakin keras feses tersebut.
Akibatnya, sulit untuk BAB dan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, kembung, atau bahkan rasa sakit.
Menunda BAB terlalu sering dapat menyebabkan peregangan pada usus.
Hal ini dapat mengganggu peristaltik normal atau gerakan usus yang membantu mendorong makanan dan limbah melalui saluran pencernaan.
BACA JUGA: Awas! Umur Kucing Peliharaan Lebih Pendek Jika Tidak Disterilkan! Apa Saja Dampak Buruknya?
Sehingga memperlambat proses pencernaan secara keseluruhan.
Feses mengandung zat-zat berbahaya dan racun yang harus dikeluarkan dari tubuh.