Stres dapat mempengaruhi nafsu makan dan kecenderungan untuk makan dalam jumlah berlebihan atau kurang dari biasanya.
Pola makan yang tidak seimbang atau tidak teratur dapat memperburuk masalah pencernaan.
BACA JUGA:Ini Dampak Positif dan Negatif Terapi Bekam Yang Kembali Populer
5 . Kurang Konsumsi Makanan Berserat.
Gangguan pencernaan akibat kurang mengonsumsi serat dapat terjadi karena serat berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Salah satu masalah yang paling umum terjadi akibat kurang serat adalah konstipasi.
Serat membantu memperbesar ukuran dan massa tinja, sehingga mempermudah pergerakan usus.
Kurangnya serat dapat menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan.
Kurang serat dalam diet juga dapat mempengaruhi orang yang menderita sindrom usus iritabel.
Meskipun penyebab pastinya kompleks, peningkatan serat dalam diet dapat membantu mengurangi gejala seperti perut kembung, kram perut, dan perubahan pola buang air besar.
BACA JUGA: Antartika Jadi Tempat Paling Susah Didatangi Ini Alasannya!
Divertikula adalah kantung-kantung kecil yang dapat berkembang di dinding usus, dan mereka bisa terbentuk akibat tekanan yang tinggi pada usus.
Diet rendah serat dapat meningkatkan risiko divertikulosis, yaitu kondisi ketika divertikula terbentuk.
Diet rendah serat dapat meningkatkan risiko kanker usus. Serat membantu mempercepat waktu transit makanan melalui usus besar, sehingga mengurangi kontak antara zat-zat berpotensi karsinogenik dalam makanan dengan dinding usus.
Serat membantu mengatur penyerapan nutrisi dalam usus. Ketika kurang serat, ini bisa berdampak negatif terhadap penyerapan vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan yang disebabkan oleh kurang serat, disarankan untuk meningkatkan konsumsi makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan sereal.