Dugaan Pungli Festival Tabut, Pedagang Diminta Bayar Rp10 Ribu untuk Kebersihan

Sabtu 13 Jul 2024 - 23:01 WIB
Reporter : Wesjer Tourindo
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID – Para pedagang di festival Tabut 2024 keluhkan adanya penarikan biaya kebersihan sebesar Rp10 ribu per setiap lapak di dalam festival.

Pasalnya, para pedagang sudah sewa tenda untuk 10 hari festival Tabut sebesar Rp7 juta.

Mereka menganggap dalam sewa tersebut sudah termasuk biaya kebersihan, namun nyatanya masih ada penarikan dari pedagang.

Hal tersebut disampaikan Pedagang Bakso Arema, Winda (42) bahwa dirinya diminta biaya kebersihan Rp10 ribu untuk sehari permintaan tersebut bertolak belakang pada ungkapan pada perjanjian dengan EO bahwa tidak ada pungutan lagi.

BACA JUGA:Pedagang di Festival Tabut Terancam Rugi, Keluhkan Sewa Mahal, Pengunjung Sepi

BACA JUGA: 90 Calon Siswa Tingkat SMA di Bengkulu Belum Dapat Sekolah, Ini Solusi Disdikbud Bengkulu

"Saya tidak tahu katanya dia disuruh ambil uang kebersihan yang mengatasnamakan EO," ungkap Winda.

Sehingga para padagang menduga penarikan tersebut adalah pungutan liar atau pungli.

"Tiba-tiba aja ada orang mau ambil biaya sampah kan terkejut kami, " jelanya.

Namun beberapa pedagang tidak membayar mereka tetap pada perjanjian awal yaitu sudah tergabung pada uang sewa tenda.

BACA JUGA:Akhir Juli Ditarget Kadinkes Kota Bengkulu Sudah Ada yang Baru

BACA JUGA: Didominasi Pernikahan Dini, Hingga Juni 2024, 213 Pasangan Menikah di Kota Bengkulu

Diketahui uang sewa untuk tenda khususnya tenda kerucut untuk para pedagang di festival Tabut sebesar Rp7 juta.

Ditempat yang berbeda Penjual Pakaian Sonia Pasaribu (37) mengungkapkan bahwa memang ada beberapa orang yang meminta uang kebersihan, namun setelah dikonfirmasi pada pihak EO bahwa tidak ada yang menyuruh dan tidak pernah ada.

"Kata orang EO tidak ada pungutan makanya kami tidak bayar dan sudah kami laporkan pada EO," terang Sonia.

Kategori :