Namun meskipun sudah menambah jumlah pasokan solar dari 8 ton per hari menjadi 16 ton, hal tersebut tidak mencegah terjadinya antrean.
BACA JUGA:Perekrutan 275 CPNS dan PPPK Diperkirakan September Dimulai, Ini Penjelasan BKPSDM Bengkulu Utara
BACA JUGA:Pemda Bengkulu Utara dan PN Arma Teken MoU, Sidang di Luar Gedung Pengadilan
Ini karena saa tini seluruh pembelian terpusat di SPBU Datar Ruyung.
Sedangkan SPBU Datar Ruyung hanya memiliki dua nozle yang melayani pembelian solar.
“Walaupun stok kita tersedia, namun anteran tetap panjang karena banyaknya kendaraan yang membeli,” terangnya.
Ia juga belum mengetahui sampai kapan antyrean ini terjadi atau kembali aktifnya penjaulan BBM di dua SPBU.
Namun mereka akan tetap mengajukan untuk pemesanan 16 ton bio solar sepanjang hanya ada satu SPBU yang beroperasi.
“Karena jika hanya 8 ton, mungkin tidak sampai setengah antrean stok BBM sudah akan habis,” terangnya.
Ditambahkannya, dengan antrean yang panjang ini, ia menegaskan jika PSBU akan menjual habis BBM yang tersedia.
Ia juga menegaskan jika SPBU tetap memberlakukan pembelian menggunakan barcode.
Termasuk melarang pembelian dengan menggunakan tangki modifikasi ataupun dengan jeringen.
Namun sejauh ini, SPBU belum memberlakukan pembatasan pembelian BBM untuk setiap kendaraan.
“Untuk pembelian BBM kita tidak ada pembatasan, namun tetap menggunakan barcode dan bukan tangki modifikasi,” pungkas Idris.