1)
ist/rb
DORONG: Warga Desa Pandan saat gotong-royong membawa mobil bumdes yang rusak ke bengkel.
SELUMA, KORANRB.ID - Kasus mobil operasional Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Pandan Kecamatan Seluma Utara yang diduga sengaja dirusak berlanjut.
Selasa (9/1) Kades Pandan, Emilia Hayati, S.Pd akhirnya mendatangi Satreskrim Polres Seluma untuk melaporkan hal tersebut.
"Pertanggungjawaban mobil tersebut harus diusut. Karena mobil operasional sangat dibutuhkan desa, baik untuk operasional BUMDes maupun kebutuhan urgent warga desa," keluh Emilia.
Mobil operasional BUMDes Pandan hingga saat ini tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Berdasarkan informasi yang didapat Emilia, mobil tersebut sengaja dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. "Mobil tersebut sejak saya dilantik pada Oktober lalu belum pernah dioperasikan,"ujar Emilia.
BACA JUGA:Pengadaan Gabah DKP Ditiadakan
Dilanjutkannya, awalnya pada saat serah terima aset desa dan BUMDes dari Kades yang lama, dia mendapatkan penjelasan kalau mobil itu hanya mengalami kerusakan pada bagian akinya.
Namun setelah diganti aki dan oli, ternyata mobil tidak kunjung hidup dan semakin parah.
"Saat serah terima, mobil tersebut katanya hanya perlu diganti aki. Namun ternyata tidak ada pengaruhnya," ucap Emilia.
Atas hal tersebut, terpaksa mobil tersebut dibawa ke Kota Bengkulu menggunakan jasa derek untuk dibawa ke bengkel spesialis mesin.
Setelah diperiksa, ternyata kondisi mesin mobil tersebut sudah rusak parah dan teknisi mengatakan kerusakan tersebut terindikasi disengaja.
Jika harus diperbaiki, maka harus merogoh kocek sebesar Rp 60 juta. Padahal mobil merk Toyota Hilux nopol BD 9047 PU tersebut baru saja didapat pada tahun 2019 lalu. "Mobil tersebut mati total lantaran ada kerusakan pada bagian dalam mobil, diduga ada sabotase," ungkapnya.