Keadaan ini pun dapat terjadi kapan saja dan siapa saja tanpa melihat usia dan kondisi kesehatan.
Meskipun henti jantung dapat terjadi kapan saja, namun henti jantung biasanya memiliki tanda tanda penting yang tidak bisa disepelekan.
Adapun ciri cirinya yakni detak jantung yang berdebar kencang, kepala kerap pusing dan tiba-tiba pingsan saat tengah beraktivitas.
Nyeri atau tidak nyaman di bagian dada saat olahraga.
BACA JUGA:Menanti Hasil Penghitungan KN, Tsk Dugaan Korupsi Proyek Jembatan Air Taba Terunjam Menyusul
Sering sesak nafas yang berlebihan dan mudah lelah saat beraktivitas, hingga tubuh mengalami kejang tiba tiba pasca beraktivitas.
Keadaan henti jantung memang sulit diprediksi, namun kita harus membuat rencana tanggap darurat untuk bersiap jikapun nanti sewaktu waktu keadaan tersebut terjadi.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyelematkan diri dari keadaan henti jantung sewaktu waktu yakni :
1. Memberikan edukasi kepada orang terdekat baik keluarga, kerabat maupun tetangga terkait kondisi, penanganan dan langkah yang harus dilakukan jika terserang henti jantung, termasuk memberitau cara melakukan CPR.
BACA JUGA:Ayah Korban Tidak Puas Dengan Tuntutan 5 Tahun Perkara Penipuan Calon Bintara, Minta Uang Kembali
2. Pastikan tersedianya AED di fasilitas umum maupun kantor dan sekolah sehingga mempercepat penanganan jika terjadi henti jantung.
3. Siagakan nomor darurat baik rumah sakit ataupun keluarga dan kerabat yang bekerja di fasilitas kesehatan terdekat sehingga mudah untuk berkomunikasi jika ada keluarga yang mengalami keadaan henti jantung.