Termasuk menindak para penampung biji kopi merah, yang telah membuat resah kalangan petani.
Lebih lanjut, Kabupaten Kepahiang bersama Kabupaten Rejang Lebong, merupakan dua kabupaten andalan Provinsi Bengkulu sebagai penghasil utama komoditas kopi.
Pemkab Kepahiang sendiri, sejak lama juga menaruh perhatian utama pada komoditi kopi ini.
BACA JUGA:DTPHP Provinsi Bengkulu Gelar Rapat Antar Leading Sector Pertanian, Bahas Ini
Tercatat, sejak 2017 lalu program 1 juta hektar kopi sambung sempat dijalankan Pemkab Kepahiang.
Gelontoran dana APBD pun mengalir guna merealisasikan program tersebut.
Setidaknya pada 2018 dana segar Rp2,5 miliar yang dilanjutkan pada 2019 anggaran sebesar Rp1,4 miliar dikucurkan sebagai bentuk keseriusan Pemkab Kepahiang menjalankan program 1 juta kopi sambung.
Berbentuk paket proyek, program kopi sambung dijalankan secara masif di Kecamatan Ujan Mas, Merigi, Kepahiang dan Tebat Karai.
BACA JUGA:Tahapan Pilkada Resmi Dimulai, KPU Daerah Diminta Mulai Fokus, Ini Penjelasan KPU Provinsi Bengkulu
BPS Provinsi Bengkulu mendata, per 2020, produksi kopi Kepahiang baru di kisaran 19,22 ribu ton per tahun.
Pada 2022 menjadi hasil produksi kopi Kepahiang masih di angka 20,02 ribu ton per tahun.
Adapun luasan areal perkebunan kopi rakyat pada 2022 tercatat seluas 25,8 ribu ton.
Mengenai hal ini, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang IR.
BACA JUGA:Yatim Fest 2024, Bupati Rejang Lebong Santuni Ratusan Anak Yatim
Taufik menyampaikan berencana membuat terobosan.
Salah satunya dengan menjalankan pola replanting kopi.