Mitos atau Fakta, Ketupat Dikenalkan Oleh Sunan Kalijaga

Senin 08 Apr 2024 - 22:02 WIB
Reporter : Fiki Susadi
Editor : Fazlul Rahman

Juga sebaliknya yang tua akan mengasihi dan membimbing yang lebih muda ke jalan yang lebih baik.

BACA JUGA:20 Desa di Kabupaten Rejang Lebong Belum Cairkan DD Tahap I

Untuk tradisi sungkeman atau meminta maaf itu berupa ketupat. 

Sebab saat kita berkunjung ke rumah keluarga kita akan diberi suguhan ketupat dan diminta untuk mencicipinya. 

Jika ketupat dimakan maka pintu maaf telah terbuk, maka segala kesalahan serta kekhilafan yang pernah terjadi antar kedua bela pihak akan terhapus.

Laku Papat, Sunan Kalijaga memberikan makana dengan empat kata atau istilah yakni Lebaran, Luberan, Leburan dan Laburan.

BACA JUGA:Pejabat Pemkab Bengkulu Selatan Dilarang Pakai Mobnas Untuk Mudik

Lebaran berarti akhir atau usainya waktu bulan puasa ramadan dan bersiap menuju hari kemenangan Idul Fitri (kembali suci). 

Luberan artinya melebur atau melimpah seperti air yang tumpah karena sudah terisi penuh. 

Pesan moral Luberan adalah membudayakan berbagi untuk orang yang tidak mampu serta membayar zakat karena itu hak orang miskin dan harus diberikan sebagian harta yang dimiliki agar menjadi suci kembali.

Sedangkan Leburan bermakna menyatu. 

Artinya momen Hari LebadN digunakan untuk melebur dosa terhadap satu dengan pihak lain dengan cara meminta maaf dan memberi maaf, sehingga dosa kita sesama bisa nol kembali.

BACA JUGA:Disiapkan Alat Berat di Jalur Liku Sembilan Bengkulu Tengah Untuk Antisipasi Longsor dan Pohon Tumbang

Terakhir, Laburan dari kata labur atau kapur. 

Kapur adalah zat pewarna yang bisa digunakan untuk menjernihkan air.

Makna dari hal ini adalah seorang muslim harus bisa kembali putih layaknya kapur yang menjadi simbol supaya manusia bisa menjag kesucian lahir dan batinnya.

Kategori :