Daftar Tunggu Haji di Rejang Lebong Mencapai 24 Tahun, 4.843 Warga Masuk Daftar Tunggu
HAJI: Proses saat penyambutan kepulangan jemaah haji Rejang Lebong tahun 2024.-foto: arie/koranrb.id-
Kuota lansia ini merupakan bagian dari 82 kuota khusus yang diberikan Kementerian Agama kepada Provinsi Bengkulu.
"Untuk calon jamaah haji lansia yang mendaftar, masa tunggu hanya lima tahun. Namun, mereka harus masuk dalam kuota lansia yang telah ditetapkan oleh Pemprov Bengkulu," jelas Adityawarman.
Ia menjelaskan penentuan kuota lansia dilakukan dengan penjenjangan usia tertua calon jemaah di wilayah Provinsi Bengkulu. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan prioritas kepada warga lanjut usia yang masih memiliki keinginan kuat untuk menunaikan ibadah haji meskipun kondisi fisik dan usia menjadi tantangan.
Tingginya antusiasme masyarakat untuk berhaji menjadi tan-tangan tersendiri bagi pemerintah. Keterbatasan kuota keberangkatan yang ditetapkan pemerintah pusat memaksa masyarakat harus bersabar menunggu giliran.
"Keterbatasan kuota ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Re-jang Lebong, tetapi juga di daerah lain di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan fasilitas dan kapasitas di Arab Saudi yang hanya dapat menampung jumlah jamaah tertentu setiap tahunnya," terang Adityawarman.
BACA JUGA:JIka Menang Pilkada, Gubernur Bengkulu Rohidin Tetap Dilantik! Ini Alasan KPU RI
BACA JUGA:Pelamar PPPK Tahap II Diminta Manfaatkan Help Desk
Namun demikian, pemerintah terus berupaya meningkatkan pelayanan dan pengelolaan haji. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memperbaiki sistem antrean dan memberikan prioritas kepada kelompok tertentu, seperti lansia.
Masyarakat Rejang Lebong menyambut baik adanya kuota lansia yang memberikan kesempatan lebih cepat bagi warga lanjut usia untuk berangkat haji. Namun, mereka berharap pemerintah dapat memperjuangkan penambahan kuota haji untuk daerah tersebut.
"Antusiasme masyarakat kami sangat besar. Harapan kami ke depan, kuota untuk Kabupaten Rejang Lebong dapat ditingkatkan sehingga masa tunggu bisa lebih singkat," harap Adityawarman.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri tidak hanya secara finansial, tetapi juga fisik dan mental.
"Ibadah haji memerlukan kesiapan yang matang, baik dari segi kesehatan mau-pun spiritual. Oleh karena itu, penting bagi calon jamaah untuk men-jaga kondisi tubuh dan memperbanyak ibadah sebelum keberangkatan," pungkasnya.