Peragakan 31 Adegan, Bermotif Cemburu, Setelah Tikam Istri Pelaku Sayt Tangan Sendiri

Reporter: Fiki Susadi |

Editor: Ade Haryanto |

Senin , 02 Dec 2024 - 23:46

REKONSTRUKSI: Adegan ke-14, saat senjata tajam milik tersangka Sp (40) mengenai bagian dada korban RS (35).--FIKI/RB

Meski sudah lemas, korban sempat memberontak ke arah tersangka dengan menggunakan kaki.

Sehingga tersangka kembali menikam korban sebanyak dua kali di bagian paha atas dan bagian betis kaki sebelah kiri sembari mengatkan “Mati kita Mak Go,” ucap tersangka.

Karena merasa belum juga mengakhiri hidupnya, tersangka kembali menyayat tangan kirinya dengan menggunakan senjata tajam yang sama.

Kemudian, tersangka sempat mengambil HP miliknya dan menghubungi kedua anaknya, karena tidak ada respon tersangka menghubungi kakak iparnya untuk meminta tolong.

BACA JUGA:Menhut Didesak Cabut Izin PT API

Melihat korban dan tersangka sudah berlumuran darah, kakak ipar korban langsung menuju lokasi yang disebutkan tersangka dan keduanya sempat dibawa ke Puskesmas setempat dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong untuk mendapatkan perawatan.

Sayangnya, korban sudah meninggal dunia dan tersangka masih sempat diselamatkan dan menjadi tersangka dalam kasus ini.

Kapolres Lebong, AKBP. Awilzan, S.I.K, melalui Kasat Reskrim Polres Lebong, AKP. Rabnus Supandri, S.Sos didampingi Kanit Pidana Umum (Pidum) Ipda. Suwandi menjelaskan, dalam rekonstruksi yang dilakukan ada 31 reka adegan yang diperagakan.

“Adegan ke 13 dan 14 tersangka menusuk korban di bagian dada sebelah kiri,” kata Kanit Pidum.

Diterangkan Kanit Pidum, rekonstruksi yang dilakukan merupakan salah satu syarat untuk melengkapi berita acara pemeriksaan.

“Iya ini untuk melengkapi berita acara,” singkatnya.

peragakan 31 adegan, bermotif cemburu, setelah tika*m istri pelaku say*t tangan sendiri                            lebong koranrb.id – ada 31 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi kasus suami membunuh istri yang digelar oleh penyidik satreskrim polres lebong, senin, 2 desember 2024.
kasus kekerasan dalam rumah tangga (kdrt) berakhir hilangnya nyawa rs (35) terjadi di pondok kebun desa tiek jenik, pada 7 november 2024 lalu. 
tersangka dalam kasus ini adalah, sp (40). antara tersangka dan korban adalah pasangan suami istri. 
dari infomasi yang diterima rb, tersangka dan korban sudah cukup lama pisah ranjang. 
baca juga:hari ini, tahap 2 susulan 2 tersangka tipikor proyek puskeswan benteng, 8 tersangka awal ditahan di rutan 
kasus kekerasan dalam rumah tangga hingga menghilangkan nyawa ini, diduga karena faktor cemburu.
diduga sang istri yang menjadi korban dalam kasus ini memiliki pria idaman lain (pil).
dalam rekonstruksi yang memiliki 31 reka adegan. kejadian itu bermula saat tersangka menghubungi korban untuk bertemu.
kemudian korban dan tersangka bertemu di pinggir jalan raya yang berada di desa tiek jenik, dan akhirnya korban naik berboncengan di atas motor tersangka.
baca juga:perjuangkan guru honorer jadi pppk 
setelah itu, keduanya bersepakat untuk menuju pondok kebun yang berada di desa tiek jenik.
setibanya di pondok kebun, keduanya naik ke atas pondok.
sampai di atas pondok, tersangka sempat menanyakan kondisi kedua anaknya dan mertuanya. 
setelah itu, tersangka menanyakan kemana saja korban pada hari itu. 
baca juga:3 terdakwa tipikor rumah aren akui lakukan mark up hingga pengurangan volume bangunan 
kemudian tersangka mengatakan, bahwa ia melihat siaran langsung korban sedang berada di danau picung bersama seorang pria. 
tersangka sempat mananyakan, siapa pria yang sedang bersama korban saat siaran langsung di media sosial facebook tersebut. “kawan,” jawab korban.
setelah mendengar jawaban dari korban, tersangka sempat menasehati korban. 
“ingat badan, kita sudah besar, berubah buk, pikir anak kita,” ucap tersangka sembari mengingatkan korban. 
baca juga:ini sasaran pembangunan jangka panjang kepahiang hingga 2045
ternyata nasehat itu dibalas dengan cetusan yang menyayat hati tersangka. 
“kamu mau mikir anak, pikirlah kek kamu,” cetus korban.
mendengar jawaban tersebut, tersangka langsung naik pitam dan langsung berdiri dari tempat duduk sembari mengeluarkan senjata tajam yang ada di kantong celana bagian kanan.
kemudian, senjata tajam yang dikeluarkan tersangka digunakan tersangka untuk menusuk dadanya sendiri.
baca juga:rapat dengan bupati belum buahkan hasil, oknum kades masih menjabat
melihat hal itu, korban berusaha merebut senjata tajam yang dipegang oleh tersangka sehingga senjata tajam itu mengenai dagu korban.
“sekarang kita selesaikan semuanya, kamu mau melihat anak kita tebengkalai.
sekarang sama-sama kita mati malam ini,” ujar tersangka sembari mengarahkan senjata tajam ke arah arah siku korban sampai menembus bagian dada korban, yang diperagakan pada adegang ke-14.
setelah senjata tajam mengenai bagian dada korban, korban langsung lemas dan berbaring diatas kursi kayu yang ada di atas pondok kebun tersebut.
baca juga:libur nataru, tiket pesawat turun
meski sudah lemas, korban sempat memberontak ke arah tersangka dengan menggunakan kaki.
sehingga tersangka kembali menikam korban sebanyak dua kali di bagian paha atas dan bagian betis kaki sebelah kiri sembari mengatkan “mati kita mak go,” ucap tersangka.
karena merasa belum juga mengakhiri hidupnya, tersangka kembali menyayat tangan kirinya dengan menggunakan senjata tajam yang sama.
kemudian, tersangka sempat mengambil hp miliknya dan menghubungi kedua anaknya, karena tidak ada respon tersangka menghubungi kakak iparnya untuk meminta tolong. 
baca juga:menhut didesak cabut izin pt api
melihat korban dan tersangka sudah berlumuran darah, kakak ipar korban langsung menuju lokasi yang disebutkan tersangka dan keduanya sempat dibawa ke puskesmas setempat dan kemudian dirujuk ke rumah sakit umum daerah (rsud) lebong untuk mendapatkan perawatan.
sayangnya, korban sudah meninggal dunia dan tersangka masih sempat diselamatkan dan menjadi tersangka dalam kasus ini.
kapolres lebong, akbp. awilzan, s.i.k, melalui kasat reskrim polres lebong, akp. rabnus supandri, s.sos didampingi kanit pidana umum (pidum) ipda. suwandi menjelaskan, dalam rekonstruksi yang dilakukan ada 31 reka adegan yang diperagakan.
“adegan ke 13 dan 14 tersangka menusuk korban di bagian dada sebelah kiri,” kata kanit pidum.
diterangkan kanit pidum, rekonstruksi yang dilakukan merupakan salah satu syarat untuk melengkapi berita acara pemeriksaan. 
“iya ini untuk melengkapi berita acara,” singkatnya.