Industri Manufaktur Indonesia Tumbuh 4,94 Persen, Tetap jadi Penopang Ekonomi
FOTO: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.--
KORANRB.ID – Sektor industri manufaktur tetap menjadi penopang utama perekonomian nasional di tengah tekanan global dan derasnya arus impor.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sektor ini tumbuh 4,94 persen (year-on-year) dan berkontribusi 17,24 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada triwulan II 2025.
“Selama satu tahun ini, sektor industri menghadapi berbagai tantangan, baik dari faktor internal maupun eksternal.
Kami berkomitmen terus memperkuat industrialisasi dalam negeri agar ketahanan ekonomi nasional semakin tangguh,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi pers 1 Tahun Kinerja Industri Kabinet Merah Putih di Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.
BACA JUGA:Musim Pancaroba Picu Peningkatan Kasus Pneumonia, Dinkes Ingatkan Balita dan Lansia Paling Rentan
BACA JUGA:Ormas di Bidang Hukum dan Sosial Mendominasi
Menurut Menperin, tantangan utama sektor manufaktur meliputi banjirnya produk impor murah, termasuk yang berasal dari kawasan berikat (KB) dan seharusnya diekspor.
Kondisi ini diperburuk oleh gangguan rantai pasok akibat konflik Rusia–Ukraina serta Iran–Israel, yang memicu lonjakan harga energi dan bahan baku.
Kebijakan kuota serta kenaikan harga gas industri turut menekan daya saing pelaku usaha dalam negeri.
Padahal, 80 persen produk manufaktur dipasarkan di dalam negeri dan menopang keberlangsungan 19,6 juta tenaga kerja.
BACA JUGA:APBD Seluma Tidak Mampu, PPPK Paruh Waktu Akan Digaji Sukarela
BACA JUGA:Masyarakat jadi Kunci Izin Tambang Emas Seluma, Ini Pernyataan Gubernur Helmi
Kemenperin menindaklanjuti arahan Presiden dengan fokus pada empat langkah utama: melindungi industri nasional dari tekanan impor, menjaga utilisasi produksi, melindungi pekerja serta investasi, dan memperkuat teknologi produksi agar industri semakin kompetitif di pasar global.
Melalui strategi tersebut, sektor manufaktur mencatat kinerja positif.