Hujan Angin dan Petir, Waspada Ancaman Bencana di Mukomuko
CUACA EKSTREM: Kondisi bantaran Sungai Selagan di Desa Pondok Batu Kecamatan Kota Mukomuko akibat cuaca ekstrem beberapa waktu lalu. Warga kembali diminta waspada ancaman bencana. Foto: Dok/RB--
MUKOMUKO, KORANRB.ID – Cuaca ekstrem di Kabupaten Mukomuko dalam minggu ini, hujan angin dan petir melanda. Tentunya perlu diwaspadai ancaman bencana yang bisa saja terjadi sekalipun tak dikehendaki.
Kepala pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Ruli Irwandi ST, MT mengatakan, BPBD Mukomuko baru menerima laporan kerusakan yang terjadi pada empat ampere KWH meter waga Kecamatan Kota Mukomuko akibat tersambar petir.
BACA JUGA:Krisis Obat RSUD Mukomuko Teratasi Berkat Kimia Farma
Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir juga mengakibatkan bertambah lebarnya tanah warga di bantaran sungai Selagan dan sungai Manjunto tergerus air atau erosi.
“Untuk beberapa pohon tumbang di Kecamatan Kota Mukomuko telah dilakukan pembersihan oleh tim BPBD Mukomuko. Anggota BPBD masih siaga jika terjadi sesuatu dampak dari cuaca ekstrem ini,” katanya.
Duakui Ruli, sampai saat ini cuaca masih susah diprediksi. Ketika cuaca cerah pada pagi hingga siang hari, belum tentu akan cerah juga pada sore dan malam hari. Karena saat ini sudah mulai tiba musim hujan.
BACA JUGA:Dirikan Posko Pemilu, Pantau Perolehan Suara
Kondisi cuaca tak menentukan ini mengharuskan tim BPBD senantiasa siaga. Juga mengimbau warga Mukomuko untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca.
‘’Jika tidak hati-hati dan diwaspadai, berpotensi membahayakan saat beraktivitas di luar rumah. Kemudian juga kepada nelayan untuk tidak memaksakan diri pergi melaut ketika dirasakan cuaca tidak memungkinkan untuk dilalui kapal tradisional,” sampai Ruli.
Sementara itu Sahad (42), nelayan Kelurahan Koto Jaya Kecamatan Kota Mukomuko sudah hampir satu minggu seluruh nelayan tidak lagi rutin mencari ikan ke laut. Karena harus memastikan cuaca benar-benar aman.
BACA JUGA:BUMDes Mati Suri, Inspektorat Sebut 2 Permasalahan Mengganjal
Nelayan khawatir akan ada ombak yang besar dan angin yang kencang ketika berada di tengah laut. “Jika tidak memungkinkan kami akan memarkirkan kapal di pinggir ketimbang melaut dicuaca yang tidak bersahabat,’’ ujarnya.
Sama dengan Masyarakat umumnya, nelayan juga berharap cuaca kembali normal. ‘’Jika tidak ke laut tentunya pengasilan kami pun tak ada,” tandasnya.