Cegah Inflasi Ramadan, Pasar Murah Digelar Serentak di 10 Daerah

MURAH: Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu menggelar pasar murah serentak di 10 kabupaten/kota. BELA/RB--

Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi beban permintaan komoditas beras dan cabai merah yang saat ini cukup memengaruhi kondisi inflasi Bengkulu.

"Selain itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu intensif berkoodinasi dengan pihak berwenang dan pihak-pihak terkait lainnya terkait kelancaran distribusi bahan pangan volatil.

Hal itu tujuannya agar tidak terjadi sumbatan distribusi, terutama pada periode hari besar nasional dan keagamaan," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.MA, menuturkan pihaknya terus memperkuat pasokan pangan untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri. 

Khususnya untuk bahan makanan volatil, inflasi Bengkulu masih di atas 5 persen. Namun secara keseluruhan angka inflasinya masih pada 3,09 persen. 

"Kalau khusus bahan pangan itu di atas 5 persen artinya ini memang harus dipastikan pasokannya, terutama sembilan bahan pokok," terang Rohidin.

Ketersedian pasokan tersebut, menurutnya perlu dipastikan. Bukan hanya dari sisi produksi semata, tetapi ketersediaannya harus dipastikan hingga sampai ke tangan konsumen.

"Koordinasi dengan Bulog, beras minyak goreng, gula, stok ternyata cukup aman 2-3 bulan ke depan, kalau Ramadan mulai 11-12 Maret ini dan stok cukup 2-3 bulan ke depan, maka ini aman bahkan hingga periode panen selanjutnya," ucapnya.

Tidak hanya beras, minyak goreng dan gula saja, ketersediaan stok dari sembilan bahan pokok lainnya juga dipastikan tersedia sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan pasokan pangan selama Ramadan dan Idulfitri 2024.

"Bahasa kecukupan stok ini harus sampai ke masyarakat, sesederhana itu, agar masyarakat tidak panik, tidak hanya soal kecukupan stok saja tapi informasinya juga harus sampai ke masyarakat," katanya.

Selain itu, jalur distribusi pangan juga harus dipastikan lancar sampai ke masyarakat, karena ketika stok tersedia namun jalur distribusi terhambat, maka kata Gubernur Rohidin sama saja dengan daerah kekurangan stok pangan dan memicu inflasi.

"Maka menggelar high level meeting 2024 momentumnya sangat pas dan strategis dalam rangka kami menyambut bulan suci Ramadan 2024.

Termasuk memastikan bersama pihak terkait agat tidak terjadi penimbunan atau distribusi tidak lancar," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan