Ekstrakurikuler Pramuka Resmi Dihapus Pemerintah, Ini Penjelasannya
Pemerintah melalui Kemendikbudristek resmi menghapus kegiatan ekstrakurikuler pramuka dari sekolah.--
BACA JUGA:Pramuka MTs Negeri 2 Seluma Langganan Juara, Prestasinya Membanggakan
Sejarah ekstrakurikuler Pramuka di Indonesia memiliki akar yang kuat dalam pergerakan kepramukaan yang dimulai sejak awal abad ke-20.
Awal Mula Pergerakan Kepramukaan di Indonesia Awal Abad ke-20, yakni Gerakan kepramukaan pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh seorang pendidik Belanda, Dr. W.F. Snuiverink, pada tahun 1912 di Yogyakarta.
Gerakan ini mengikuti model Baden-Powell, pendiri Gerakan Pramuka di Inggris. Tahun 1912-1922.
Gerakan Pramuka semakin berkembang di Indonesia, terutama di kalangan pelajar sekolah Belanda. Pada tahun 1922, dibentuklah organisasi resmi kepramukaan pertama di Indonesia, yaitu "Scouting in the Netherlands East Indies" atau disingkat sebagai NI.
BACA JUGA:Sekda Jabat Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Benteng
Pembentukan Gerakan Pramuka di Indonesia Tahun 1923, Pada tanggal 14 Agustus, dibentuklah Badan Pembina Gerakan Kepanduan Indonesia (BPGKI) di Yogyakarta dengan membawahi 5 kelompok pandu yang ada saat itu.
Tahun 1925, Pramuka terus berkembang semakin pesat di Indonesia. Organisasi Pramuka ini mulai mengadakan kegiatan-kegiatan yang lebih terstruktur, seperti kemah, perkemahan, dan pendidikan karakter.
Perkembangan Selama Masa Penjajahan Belanda Tahun 1927, Gerakan Kepanduan di Indonesia resmi dikenal sebagai "Gerakan Pramuka Indonesia" (GPI).
Kemudian pada tahun 1933, Dibentuklah Dewan Kepanduan Nasional (DKN) yang bertugas mengatur dan mengembangkan gerakan Pramuka di seluruh wilayah Hindia Belanda.
BACA JUGA:Bentuk Karakter Anak Melalui Pramuka
Pada tahun 1940, Pemerintah Hindia Belanda mengakui Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepramukaan resmi yang memiliki keanggotaan yang signifikan.
Masa Pergerakan Kemerdekaan Tahun 1945, tepatnya pada setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Gerakan Pramuka terus berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan dan mendukung pembangunan negara.
Kemudian tahun 1947, Dewan Kepanduan Nasional diubah menjadi Dewan Kepanduan Nasional Indonesia (DKNI), sebagai langkah menuju kemerdekaan total gerakan Pramuka Indonesia.
Pasca Kemerdekaan Tahun 1950, tepatnya pada Kongres Kepanduan Nasional di Semarang, Pramuka Indonesia resmi menjadi anggota Gerakan Pramuka Sedunia (World Organization of the Scout Movement/WOSM).