Seperti instansi perbankan atau korporasi bisnis umumnya, tidak sembarangan orang bisa masuk bertemu dengan pejabatnya selaku narasumber.
Penampilan tentu menjadi penilaian sebelum staf dari si pejabat mempersilakan kamu sebagai jurnalis untuk bertemu dan melakukan peliputan di instansi tersebut.
Biasanya jurnalis di segment ini bisa sering terlihat modis dengan penampilan seperti eksekutif lapangan.
Seperti untuk jurnalis pria mengenakan kemeja dengan paduan jeans atau chinos, serta rambut klimis. Atau hampir sama dengan jurnalis segment pendidikan.
BACA JUGA:6 Kaos Bekas Termahal yang Pernah Terjual di Indonesia, ada yang Seharga Mobil
Di instansi pemerintahan pun demikian, jurnalis dituntut untuk lebih mengedepankan kesopanan dalam berpenampilan.
Medan liputan yang sering berinteraksi bersama para pejabat pemerintah, mengharuskan jurnalis lebih jeli dalam memilih etika berpakaiannya.
Karena akan sangat tidak sedap dipandang ketika hendak mewawancarai pejabat pemerintah seperti Menteri, Gubernur, Bupati, Ketua Legislatif, jurnalisnya mengenakan jeans belel sobek-sobek dengan kaos serta rambut urakan.
Alhasil si narasumber pun enggan untuk bertemu, apalagi diwawancarai.
BACA JUGA:Suka Makan Timun Setiap Hari? Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuhmu
Begitu juga saat melakukan peliputan di beberapa kegiatan seperti launching produk, seminar, rapat-rapat, hingga kegiatan pelatihan yang diselenggarakan instansi tertentu.
Penampilan yang kacau tentu akan mengganggu kinerja jurnalis untuk bisa melakukan pendekatan persuasif pada narasumber nantinya.
Namun ada satu segment yang sedikit berbeda dalam hal penampilan jurnalisnya, yakni segment hukum dan kriminal, serta segment yang langsung bersentuhan dengan masyarakat seperti sosial, lingkungan, aksi demonstrasi dan lainnya.
Meski tetap menuntut kesopanan, namun untuk segment ini jurnalis memang perlu sedikit lebih santai dalam berpenampilan.
BACA JUGA:Berikut Beberapa Hal yang Harus Diketahui Pemula Sebelum Bermain Drone
Hal ini karena umumnya narasumber di segment ini masih terlalu awam ketika harus diwawancarai wartawan, entah itu grogi atau memang merasa ribet jika harus ditanya oleh wartawan.