BACA JUGA:Arti Limbah Medis dan Dampak Negatif yang Ditimbulkan, Berikut Penjelasannya.
1. Masalah kesehatan mental
Study mengatakan, suami dan istri yang menikah pada saat usianya di bawah 19 tahun sangat berisiko mengidap masalah kesehatan mental hingga 41 persen.
Hal tersebut termasuk gangguan kecemasan, depresi, Trauma psikologis seperti PTSD serta gangguan di sosiatif seperti keptibadian ganda.
Kurangnya arahan, saat konflik rumah tangga tersebut terjadi, pasangan mudah seringkali mengutamakan kekerasan sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah.
Hal ini yang akan menjadi pemicu munculnya berbagai masalah kesehatan mental serta dapat mengalami keguguran.
2. Pernikahan dini picu tekanan sosial
Mayoritas dari masyarakat Indonesia hidup di lingkungan yang terbilang komunal, yang berarti keluarga, kerabat dan tetangga bisa membawa beban tertentu pada pasangan muda tersebut.
Misalnya, adanya efek tekanan sosial yang mana suami wajib bertanggung jawab menjadi kepala keluarga untuk mencari nafkah.
Selain itu, istri juga mempunyai beban dan tanggung jawab untuk mengurus rumah tangga termasuk dalam mendidik anak.
Padahal di usia mereka sangat belum siap sepenuhnya untuk mengemban tanggung jawab tersebut.
3. Mengalami kecanduan
Dampak lain adalah pasangan yang kecanduan merokok, narkoba, minuman beralkohol dan judi.
Alasannya yaitu untuk mengurangi stress dan beban pikiran yang seharusnya belum menjadi tanggung jawab mereka.
Selain itu, mereka masih belum mengetahui dengan baik bagaimana cara yang tepat dan sehat dalam mencari solusi atau mengekspresikan emosi pada saat mengalami stres akibat permasalahan rumah tangganya.
4. Peningkatan risiko infeksi menular seksual