Pengosongan Lapak PKL Depan PTM Bisa Bangun Ekonomi Lebih Baik

Jumat 04 Oct 2024 - 23:32 WIB
Reporter : Wesjer Tourindo
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Yurizal menjelaskan bahwa penyewaan tempat parkir menjadi akar masalah yang membuat PKL sulit ditertibkan. 

“Kita yakini yang menjadi akar masalah pada PKL ini adalah para pemarkir (petugas parkir, red), dan pemarkir ini diberikan izin dari pengelola pasar dan kami sangat menyayangkan hal itu,” jelas Yurizal.

Dengan demikian Satpol PP Kota Bengkulu gencar lakukan sosialisasi untuk menertibkan PKL yang berjualan di bahu jalan.

Yurizal menyebut pentingnya pemahaman masyarakat dan para pedagang terhadap peraturan daerah (Perda) mengenai larangan berjualan di bahu jalan.

“Untuk bisa memberikan pemahaman bahwa berjualan di bahu jalan itu tidak di perbolehkan bahkan di anggap perlu untuk memberikan edukasi mengenai larangan berjualan di bahu jalan,” ungkap Yurizal.

Untuk itu ia mengingatkan bahwa berjualan di badan jalan tidak hanya mengganggu ketertiban lalu lintas, tetapi juga membahayakan keselamatan pengendara. 

Selain sosialisasi, Satpol PP juga berencana melakukan penertiban secara rutin.

Yurizal berharap agar masyarakat, terutama para pedagang, dapat bekerja sama untuk menciptakan ketertiban di Kota Bengkulu.

“Kita harapa para pedagang bekerja sama untuk segera mengosongkan lapaknya,” terang Yurizal.

Sementara PKL di Jalan Cendana, Rati mengatakan memang mereka menyewa lapak dari para petugas parkir, hal itu yang membuat mereka PKL belum mengosongkan lapak.

“Lapak yang kami tempati ini adalah lapak yang kami sewa dari para jukir yang mangkal di sepanjang jalan cendana. Kami bayarnya satu bulan itu Rp900 ribu dan dijanjikan keamanan dan kebersihan,” terang Rati.

Rati mengungkapkan dirinya dan pedagang lain akan pindah jika modal sewa lapak mereka sudah kembali alias balik modal.

“Rp900 itu besar diharapkan itu kembali kalau mau kami kesongkan tempat,” tutup Rati.

Kategori :