KEPAHIANG, KORANRB.ID - Pelanggan PDAM Tirta Alami Kabupaten Kepahiang setidaknya di 3 perumahan Desa Taba Tebelet Kecamatan Kepahiang berencana tak lagi menggunakan aliran PDAM.
Ini setelah sudah 2 bulan terakhir, air PDAM ngadat berkepanjangan tanpa ada solusi dari pihak manajemen.
Parahnya, hingga Senin 21 Oktober 2024 kondisi tersebut tak hanya menimpa warga perumahan di Desa Taba Tebelet saja.
Namun, juga beberapa perumahan dan lingkungan pemukiman warga di Desa Kutorejo, Kelurahan Dusun Kepahiang dan sekitarnya.
BACA JUGA:Absen Sampai Setahun, 2 ASN Kepahiang Terancam Dipecat, Atasan jangan Lindungi Bawahan
Padahal, selama 2 bulan tersebut pelanggan tetap saja memenuhi kewajiban membayar tagihan bulanan.
"Sudah 2 bulan ini air tak ngalir. Kalaupun ada cuma setetes-setetes saja. Kami akan berhenti total jadi pelanggan PDAM.
Buat apa juga, tak ada manfaatnya," geram Doni salah satu warga perumahan di Desa Taba Tebelet.
Karena kondisi di atas, warga terpaksa mendapatkan air bersih dengan cara membeli.
BACA JUGA:Jamin Hak Pilih, 1.164 Penyandang Disabilitas Terdaftar DPT KPU Seluma
Jika pun ada yang mempunyai dana lebih, terpaksa mengeluarkan biaya untuk membuat sumur bor.
"Ini kan namanya menyengsarakan warga.
Tiap kali ditanya, manajemen PDAM dengan gampangnya menjawab air tak ngalir karena saat ini memang debitnya sedang mengecil," geramnya.
Beberapa warga sempat mempertanyakan langsung kondisi yang dialami ke staf PDAM.
BACA JUGA:Debat Pilkada Bengkulu Tengah, 4, 11 dan 22 November 2024