Hindari tidur dengan posisi telentang, karena posisi ini sering dikaitkan dengan kelumpuhan tidur.
Sebisa mungkin, tidurlah dengan posisi miring untuk mengurangi risiko.
BACA JUGA:Dugaan Mafia Tanah di Pekan Sabtu Muncul Lagi, 3 Dumas Dilayangkan untuk Lahan 16 Hektare
Menghindari konsumsi kafein atau alkohol menjelang waktu tidur juga bisa membantu.
Kedua zat ini dapat mengganggu pola tidur dan meningkatkan kemungkinan terjadinya sleep paralysis.
Jika kelumpuhan tidur terjadi terlalu sering atau mengganggu aktivitas sehari-hari, konsultasikan dengan dokter atau spesialis gangguan tidur untuk mendapatkan solusi yang lebih tepat.
Menghadapi Sleep Paralysis
Jika anda mengalami sleep paralysis, cobalah untuk tetap tenang dan ingat bahwa kondisi ini bersifat sementara.
Fokus pada pernapasan dan bernapas secara perlahan dapat membantu mengurangi rasa takut.
Anda juga bisa mencoba menggerakkan bagian tubuh kecil, seperti jari atau kaki, untuk “membangunkan” tubuh secara perlahan.
Alihkan perhatian dari rasa takut dengan mengulang kalimat sederhana dalam pikiran, seperti “ini hanya sementara.”
Kesimpulannya, sleep paralysis adalah fenomena tidur yang terjadi ketika tubuh masih dalam fase tidur REM, sementara otak sudah sadar.
BACA JUGA:Bulog Taba Tembilang Bengkulu Utara Siapkan 300 Ton Beras untuk Nataru
Meski sering kali terasa menakutkan, kondisi ini tidak berbahaya secara fisik dan biasanya hanya berlangsung sebentar.
Dengan menjaga pola tidur yang baik, mengelola stres, dan memperhatikan posisi tidur, anda dapat mengurangi risiko sleep paralysis.