Pada bagian lain, implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) tengah disusun Otorita IKN dengan mengundang rombongan delegasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke lokasi pembangunan IKN di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) kemarin (17/12).
BACA JUGA: Kawal Pemudik, Ini 4 Tujuan Favorit Liburan Nataru
Rombongan yang dipimpin Direktur Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik Prof Armida Salsiah Alisjahbana, mengunjungi beberapa tempat. Yakni Persemaian Mentawir, Rumah Tekno Nusantara, Glamping IKN, hunian pekerja konstruksi (HPK) IKN, dan pembudidayaan tanaman di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, PPU.
“Kunjungan ini, untuk melihat secara langsung pembangunan IKN. Dalam menyusun voluntary local review (VLR), yang berkaitan dengan SDG. Tentunya dari pembangunan yang ada, kita berharap nanti kesejalanannya dengan SDG ini sampai sejauh mana. Karena akan kita laporkan di dalam High Level Panel Political Forum (Forum Politik Tingkat Tinggi tentang Pembangunan Berkelanjutan) di New York,” kata Staf Khusus Bidang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Otorita IKN, Diani Sadiawati kepada Kaltim Post.
Lanjut dia, ada 9 goals yang terkait dengan saat ini dibangun di IKN. Meliputi tujuan ke-5, yakni kesetaraan gender (gender equality), lalu tujuan ke-6 yaitu air bersih dan sanitasi layak (clean water and sanitation), dan tujuan ke-7 yaitu energi bersih dan terjangkau (affordable and clean energy).
Selanjutnya, adalah tujuan ke-11 adalah kota dan permukiman yang berkelanjutan (sustainable cities and communities), tujuan ke-13 yakni penanganan perubahan iklim (climate action), tujuan ke-14 adalah ekosistem lautan (life below water), tujuan ke-15 adalah ekosistem daratan (life on land), tujuan ke-16 yaitu perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh (peace, justice, and strong institutions), dan tujuan ke-17 adalah kemitraan untuk mencapai tujuan (partnerships for the goals).
Khusus mengenai investasi, sebanyak 328 letter of intent (LoI) yang terdata hingga 15 Desember 2023. Selain itu, dijadwalkan selama dua hari, yakni 20 dan 21 Desember 2023 akan dilaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking tahap ketiga pembangunan IKN oleh Presiden Joko Widodo. Groundbreaking ini akan benar-benar akan mempercepat pelaksanaan pembangunan di IKN.
Sementara itu, Armida menerangkan, biasanya kegiatan penyusunan VLR dilaksanakan pada kota yang sudah ada. Sementara, IKN merupakan kota baru yang sedang dalam tahapan pembangunan. Pada penyusunan VLR ini, tim penulis akan melihat dan mencatat data-data pembangunan IKN yang masih berjalan.
Selanjutnya dilakukan analisis. Karena pembangunan masih berjalan, maka akan menggunakan baseline atau indikator-indikator dasar.
“Beberapa indikator juga barangkali belum ada ya. Masih dibangun. Tapi, yang penting adalah juga dilihat dari rencana ke depan, kesesuaian dengan SDGs. Terutama dari sisi sustainability di situ (IKN). Dalam SDG ‘kan ada 17 goals. Tetapi, untuk kali ini tidak 17 goals yang jadi indikator, tapi 9 goals dulu,” jelasnya.
BACA JUGA: Pengumuman PPPK Ditunda Hingga 22 Desember
Dia pun merinci poin yang harus dipenuhi. Yaitu energi bersih atau energi baru terbarukan. Lalu, waste management, perencanaan desain konstruksi bangunan, lalu penggunaan energi yang efisien. Termasuk sarana dan prasarananya.
Hal lainnya adalah aksi pengendalian perubahan iklim. Hal yang tak kalah pentingnya dengan kota baru adalah kaitan dengan investasi. Di mana public private partnership (PPP) atau perjanjian pemerintah dengan sektor swasta.
Sebagai kota baru dan menjadi ibu kota negara, yang perlu menjadi perhatian adalah komitmen jangka panjang pembangunannya juga. Karena pembangunannya tidak hanya berbicara 2 hingga 3 tahun. Namun jangka panjang, Indonesia untuk 20 tahun ke depan.
BACA JUGA: 4 Air Terjun di Mukomuko Favorit Tujuan Wisatawan Patut Dicoba
“Yang tak kalah penting adalah ketika berkunjung tadi adalah konsep pengembangan tiga kota. Balikpapan, Samarinda, dan IKN. Itu konsep yang menarik sekali. Memang sekarang juga konsep membangun kota itu, sering kali tidak stand alone. Hanya kota itu saja, tapi dikaitkan juga dengan kota-kota di sekitarnya. Ini adalah satu konsep dan juga kegiatan ekonomi yang ke depannya menjadi pendorong pengembangan IKN tersebut,” ungkapnya. (kip/riz2/k15)