Debu Ancam Kesehatan Warga Teluk Sepang, Anak dan Lansia Rawan jadi Korban

SiARAN PERS:Upik Lela, korban dampak debu yang banyak beterbangan dari lalulintas batu bara di Kelurahan Teluk Sepang.--Siaran Pers Kanopi Hijau Indonesia

BENGKULU, KORANRB.ID – Debu yang banyak beterbangan di wilayah Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu, mengancam kesehatan warga sekitar.

Debu ini diduga terjadi dari aktivitas lalu lalang kendaraan pengangkut batu bara ke stockpile di wilayah tersebut. 

Salah satu korbannya, Upik Lela, 58 tahun, warga RT 14, Kelurahan Teluk Sepang yang sejak  Agustus 2023 harus ditangani secara medis, Kamis, 2 Mei kembali dilarikan ke Rumah Sakit Gading Medika akibat menderita radang paru-paru.

Bahkan lebih seribu anak dan para lanjut usia (lansia) di Kelurahan Teluk Sepang terancam menjadi korban selanjutnya dampak atas lalu lalang truk yang mengangkut batu bara di sepanjang jalan menuju Pelabuhan Pulau Baai itu.

BACA JUGA:Anggarkan Rp600 Juta Bangun Auning di Pantai Panjang

''Saya memang tinggal tidak jauh dari stockpile batu bara dan PLTU batu bara sehingga sering terhirup debu batu bara yang diangkut truk di jalanan,'' ujar Upik Lela. 

Dari penelusuran di lapangan, diketahui rumah Upik Lela hanya berjarak 125 meter dari stockpile batu bara sehingga sangat diyakini dampak radang paru yang dialaminya memang pengaruh dari debu batu bara yang beterbangan hingga ke kediamannya.

Bahkan sesuai yang disampaikan Manager Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia, Cimbyo Layas Ketaren, debu baru bara yang menyelimuti jalanan di sepanjang Teluk Sepang murni disebabkan aktivitas lalu lintas angkutan batu bara.

Bahkan untuk stockpile dengan jumlah 19 titik yang dibiarkan menumpuk sepanjang 2,3 kilometer di jalanan Teluk Sepang tidak dikelola secara benar. 

BACA JUGA:Hingga Mei, Kasus Gigitan HPR di Mukomuko Nihil, Petugas Tetap Disiagakan

''Kami melihat tumpukan batu bara dibiarkan terbuka yang mengakibatkan terjadinya pelepasan panas akibat swabakar sehingga uap dan debunya yang beterbangan bebas itu sangat membahayakan kesehatan masyarakat sekitar,'' kata Cimbyo.

Bahkan ketika turun hujan akan menimbulkan air tirisan yang bercampur senyawa batu bara sehingga dampak panjangnya akan mencemari tanah dan sumur warga.

Selain itu, dari pemantauan yang dilakukan tim Posko Lentera, jalan dari Pelindo sampai ke stockpile kondisinya semakin rusak parah akibat dilintasi truk baru bara dengan muatan yang diduga melebihi kapasitas. 

''Kami juga melakukan pemantauan terhadap aktivitas PLTU batu bara melalui panduan RKL/RPL PLTU Batu Bara Teluk Sepang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan