BINTUHAN, KORANRB.ID - Untuk menjaga kelestarian terumbu karang di Kabupaten Kaur, Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Bengkulu bersama Dinas Perikanan Kabupaten Kaur, serta masyarakat menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Mulia Bintuhan Selasa, 20 Agustus 2024.
Dalam kegiatan tersebut seluruh pihak yang terlibat melakukan pembahasan terkait dengan pemetaan laut Kaur yang akan ditetapkan menjadi wilayah konservasi kedepannya.
Ada beberapa titik yang sudah diusulkan untuk menjadi wilayah konservasi terumbu karang, yakni di Merpas, Linau dan juga Pantai Sekunyit.
Lokasi Ini diusulkan menjadi wilayah konservasi terumbu karang sebab sampai dengan saat ini masih terpantau sangat bagus.
BACA JUGA:Gaji Kades Nunggak, Bakal Dibayar di APBDP
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kaur, Misralman, SP mengatakan FGD yang mereka gelar merupakan tahap awal pemetaan wilayah yang nantinya akan dijadikan konservasi terumbu karang.
Masih akan ada pembahasan tahap berikutnya, sehingga nanti benar-benar dipastikan wilayah mana yang akan masuk kawasan konservasi.
"Untuk tahap awal kita baru menampung aspirasi masyarakat, sudah ada 3 lokasi yang sangat cocok untuk dijadikan wilayah konservasi nanti," kata Misralman usai menggelar FGD di Hotel Mulia Bintuhan.
Dia mengungkapkan, penetapan wilayah konservasi bertujuan agar ekosistem terumbu karang di Kabupaten Kaur tetap terjaga.
BACA JUGA:1.350 Formasi CPNS Dibuka, Ini Tanggapan Sekda Seluma untuk Seleksi CPPPK
Sehingga populasi ikan di Kaur juga akan melimpah, karena terumbu karang merupakan tempat tinggal ikan-ikan. Jika rusak otomatis populasi ikan di Kaur juga akan berkurang.
"Kalau sudah ditetapkan menjadi wilayah konservasi nanti, maka akan ada payung hukum yang melindungi terumbu karang tersebut," sampai Misralman.
Dijelaskannya jika memang terealisasi maka penetapan wilayah konservasi terumbu karang di Kaur perdana akan dilakukan.
Tentu ini nanti akan memakan waktu yang cukup panjang, sosialisasi dengan nelayan setempat harus benar-benar dilakukan dengan cara persuasif agar tidak menimbulkan konflik.
BACA JUGA:Sumur Bor Program TMMD Selesai Dibangun, Masyarakat Kini Dapat Menikmati Air Bersih