KORANRB.ID – Penggunaan knalpot racing pada sepeda motor sudah menjadi tren di kalangan penggemar otomotif, terutama di Indonesia.
Knalpot racing umumnya dikenal dapat meningkatkan performa mesin dengan meningkatkan tenaga atau akselerasi motor.
Namun, di balik manfaat tersebut, terdapat beberapa dampak buruk yang perlu diperhatikan, terutama terhadap mesin motor itu sendiri. Berikut penjelasan dampak negatif dari penggunaan knalpot racing pada mesin motor.
Knalpot racing umumnya dirancang untuk meningkatkan pembuangan gas yang lebih cepat, sehingga memungkinkan mesin bekerja dengan lebih efisien.
BACA JUGA:5 Jenis Tanaman ini Cocok Ditanam Saat Musim Hujan
BACA JUGA:Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Pokdarwis Arga Tirta Mengolah Bambu
Namun, hal ini bisa memberikan tekanan berlebih pada komponen-komponen mesin seperti piston, klep, dan silinder.
Tekanan yang meningkat ini dapat mempercepat ausnya komponen-komponen tersebut dan meningkatkan risiko kerusakan mesin.
Selain itu sebagian besar knalpot racing dirancang untuk performa tinggi dan seringkali tidak mempertimbangkan kebutuhan spesifik dari sepeda motor standar harian.
Akibatnya, komponen mesin yang tidak dirancang untuk bekerja pada suhu atau tekanan yang tinggi bisa rusak lebih cepat.
Penggunaan knalpot racing menyebabkan suhu mesin naik lebih cepat. Proses pembakaran yang lebih agresif dan keluarnya gas yang lebih cepat meningkatkan suhu operasional mesin.
BACA JUGA:5 Ciri-ciri Anjing Pemburu, Bisa Dilihat dari Lidahnya
BACA JUGA:Pasta Gigi Untuk Luka Bakar Hanya Mitos yang Berbahaya, Berikut Penjelasannya
Ini bisa berakibat fatal jika sistem pendinginan motor tidak mampu mengimbangi kenaikan suhu ini.
Pada mesin yang dirancang untuk penggunaan standar, peningkatan suhu yang signifikan dapat mempercepat kerusakan oli, sehingga kemampuan oli dalam melumasi komponen mesin menjadi kurang efektif.