KORANRB.ID – Meskipun sudah melewati pertengahan tahun 2024, namun capaian pendapatan asli daerah Bengkulu Utara masih terbilang rendah.
Dari total target Rp 27 miliar, hingga awal bulan ini dana yang masuk ke kas daerah sebagai pendapatan pajak sebesar Rp 7,6 miliar atau sekitar 28,3 Persen.
Dari 8 target pajak daerah, capaian terendah adalah pajak bumi dan bangunan atau PBB.
PBB ditargetkan sebesar Rp4,7 miliar namun hingga awal Juni ini capaian baru Rp 74,1 juta atau 2,3 persen.
BACA JUGA:Koper Jemaah Haji Berangkat Lebih Dulu, Kamis, Jemaah Lakukan Tawaf Perpisahan
BACA JUGA:205 Bayi Warga Kurang Mampu di Bengkulu Utara Terima BPJS dari Kemensos
Capaian maisng-masing objek pajak masih dibawah 50 persen kecuali pajak pageleran dan pentas seni yang ini sudah mencapai 85 persen dengan pajak masuk Rp8,5 juta dari target Rp10 juta.
Sementara itu Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) yang menjadi andalan pajak daerah untuk sektor pendapatan daerah juga masih terbilang minim.
Dari target Rp 4,7 miliar, saat ini baru terpenuhi Rp681 juta atau sekitar 14,3 persen.
Selain MBLB, sektor Bea peralihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) juga biasnaya menyumbang besar sektor pajak daerah namun saat ini masih minim.
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Akan Rekrut 200 PPPK dan 75 CPNS, Saat Ini Tinggal Menunggu Formasi
BPHTB baru menyumbang Rp 460 juta dari target Rp 6 miliar.
Kepala Badan Pendapatan Daerah Bapenda benkgulu Utara Markisman, S.Pi mengaku masih optimis jika tahun ini bisa mencapai target.
Meskipun target yang diberikan memang terjadi kenaikan jika dibandingkan tahun lalu.